JANGAN DILIHAT SEREM

Jumat, 29 Juni 2012

Jin Gunung Gede Pangrango

Waktu itu tahun 2001, kami masih kuliah di Jogja, kegiatan mapala kami berencana naik gunung gede pangrango (Jawa Barat). sorenya saat di lereng gunung turun hujan gerimis yg membuat kami lebih menggigil kedinginan dan terpaksa nginap di pos Kandang Batu. Pendaki biasanya nginap di pos Kandang Badak.

Situasi pos Kandang Batu seperti namanya banyak batu besar2 ada juga batu kecil trs ada tanah lapang kecil yg di kelilingi pohon cemara dan disitu ada pondok kecil tempat pendaki duduk berteduh dari kayu setinggi setengah meter,

Saat malam aq sama satu org kawan ngerasa ada yg ngga beres sama tempat itu. Kami merasa ada bayangan berkelebat di belakang pondok trs merasa di awasi dari dalam hutan. Kami berdua ribut soal itu tapi kami di tegur keras senior di kira nakut2in team cewek. Diputuskan team cowok tidur di pondok dan di depan pondok team cewek tidur di tenda yg kami bawa yg tentu saja lbh nyaman.

Teman kami Herman (yang py indra keenam) ditugaskan utk menjaga dari luar tenda cewek. Dia duduk bersila membelakangi kami yg lg asik ngobrol ditemani lilin. Sayup2 terdengar herman ngaji dan kami anggap biasa karena cuma herman dari kami yg paling taat ibadah. Dikegelapan malam kadang2 aq senter herman yg posisi duduk masih bersila dan masih mengaji. Dan aq msh ingat herman berhenti ngaji dan tdk terdengar suara2 lg kecuali suara pohon2 ditiup angin. Setelah beberapa lama aq heran setiap senter aq arahkan ke herman posisi duduknya masih sama membelakangi kami dan tidak bergerak msh duduk bersila. Karena heran aq dan senior mendatangi herman dan memanggil namanya. Setelah kami sentuh tiba2 herman jatuh/rebah masih dalam posisi duduk bersila ( beku ). Suasana jd kacau balau kami kira herman mati hipotermia. Kami angkat herman kedalam pondok.Beberapa lama kemudian tiba2 herman menyeringai dan berkata “ KALIAN JGN MACAM2, DISINI TEMPATKU!” setelah itu pingsan.

Kawan2 yang lain lsng berdoa dan baca ayat2. aq sempat liat situasi saat itu,…
jam 22.30 malam,tidak ada suara jangkrik spt biasanya,tidak ada suara pohon ditiup angin,tdk ada pendaki lain yg lewat (padahal selama perjalanan naik kami sering papasan dengan banyak pendaki lainnya), hawanya aneh ngga ada suara apa2 selain suara air netes dari atap pondok,kami seperti dikurung dan dikucilkan dari dunia luar. Selain cahaya senter dan lilin di pondok diluar sana cm gelap,herman sadar tapi matanya nanar meliat kami sekeliling sambil nyengir aneh,setelah beberapa lama herman sadar, aq liat jam lagi ..jam 00.30 tengah malam,ada suara jangkrik,ada suara pohon ditiup angin..normal lagi seperti biasa,trs ada pendaki lain lewat dan bilang hai..padahal kami baru aja mengalami kejadian menakutkan.

Sampai kami menjalani pendakian herman tidak mau bercerita. Baru setelah turun gunung baru ia cerita semenjak dari air terjun panas kami udah di ikuti oleh jin tinggi besar hitam. Saat kami masak makan malam katanya jin itu berdiri didekat tungku di pinggir hutan. Dan saat herman sendirian jaga tenda cewek dan ngaji baru mahluk itu mendatangi herman. (ingat waktu herman tiba2 berhenti ngaji malam itu) dan membawanya ke kraton gaib yg besar. Jin itu katanya mo minta satu tumbal dari kami tapi herman menolak dan terjadi perkelahian. Ditengah2 perkelahian itu tiba2 herman di bantu pangeran surya kencana.

Sebelum naik gunung kami tidak tau siapa pangeran surya kencana. kata anak2 montana yg biasa turun naik gunung gede pangrango..pangeran surya kencana yang nolong herman adalah penjaga/penunggu gunung itu dan cuma kami yang berani nginap di pos kandang batu. (berani karena tidak tahu, hiiii......... )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar