JANGAN DILIHAT SEREM

Sabtu, 15 Desember 2012

Calak Membonceng Genderuwo Part 2

Dalam perjalanan pulang, ditengah jalan pak Calak melihat mbah Suro (mbah Suro ini satu desa dengan pak Calak dan rumahnya ada di dekat hutan jati yang akan dilalui pak Calak) yang melambaikan tangan minta tumpangan. Pak Calak pun berhenti dan berniat memberi tumpangan. "Lumayan ada teman melewati hutan jati", pikir pak calak. Akhirnya sambil ngobrol-ngobrol pak Calak dan mbah Suro berboncengan pulang melewati hutan jati itu. Obrolan mereka di tengah hutan jati (A : pak Calak, B : mbah Suro) :

A : Mbah dari mana? kok malam-malam baru pulang?
B : Dari undangan sunatan anaknya pak Amir.
A : Sama kalau begitu mbah.
B : Ooo pak Calak dari rumah pak Amir juga to, tapi kok gak ketemu ya tadi?
A : Iya mbah, tadi aku yang nyunat anaknya pak Amir. Tapi aku bingung dan takut mbah.
B : Loh bingung dan takut kenapa pak? pak Calak kan sudah sering nyunat?
A : Masa aku tadi ke rumah pak Amir dan menyunat anaknya sampai 2 kali.
B : Lolooo kok sampai disunat 2 kali pak? apa gak habis?

Lalu pak Calak menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya

B : Wah kalau begitu itu ulahnya genderuwo
A : Maksudnya mbah gimana?
B : Kadang-kadang genderuwo juga menyunatkan anaknya pak.
A : Weeeh mbah jangan ngomong genderuwo, ini ditengah hutan mbah, nanti kalau genderuwonya muncul gimana.
B : Tenang pak, gak bakal genderuwonya muncul di depanku. Ngomong-ngomong pak Calak sudah pernah lihat genderuwo belum?
A : Belum mbah, memang mbah pernah lihat ya?
B : Kalau aku sering lihat, malah sekarang pun aku lihat genderuwonya. Apa pak Calak pengen lihat genderuwo juga?
A : Hiii enggak ah mbah, takut.
B : Kalau pak Calak mau lihat genderuwo, noleh ke belakang saja pak...

Pak Calak langsung menoleh ke belakang dan tidak melihat mbah Suro yang dibonceng dan diajak ngobrol tadi, tapi yang dilihat malah makhluk hitam besar berbulu yang matanya sebesar bola tennis dan berwarna merah dan aaahhh secara reflek pak Calak langsung ngegas pool motornya sampai ban depan terangkat dan jatuh lalu pingsan ditempat.

Sekitar habis subuh pak Calak dibangunkan oleh mbah Suro di tempat pingsan tadi malam. Tapi begitu tahu yang membangunkan mbah Suro, pak Calak langsung teriak lalu lari dan meninggalkan motornya.

Senin, 10 Desember 2012

Calak Membonceng Genderuwo Part 1

Cerita yang akan saya share kali ini bukan dari pengalaman pribadi tapi pengalamannya paman teman saya yang berprofesi sebagai calak (tukang sunat). Dikarenakan profesinya itu, paman teman saya itu biasa dipanggil pak Calak. Pak Calak ini tinggal di daerah Ngawi (Jawa Timur), dan kejadiannya sekitar tahun 1994, bulan dan tanggalnya aku gak tahu persis. Langsung ke sasaran :

Pagi itu pak Calak kedatangan tamu dari desa tetangga sebut saja namanya pak Amir. Maksud dari kedatangan pak Amir itu tidak lain dan tidak bukan untuk meminta bantuan pak Calak untuk menyunat anaknya yang 16 tahun (maklum adat desa pada waktu itu kalau menyunat anaknya menunggu si anak berumur 14-18 tahun dulu), dan rencananya akan dilakukan di tempat pak Amir. Karena ada tamu lain yang mau datang siang itu, jadi diputuskan oleh pak Calak untuk datang pada malam harinya.

Jam 7 malam pak Calak dan utusannya pak Amir yang menjadi petunjuk jalan berangkat ke tempat pak Amir dengan memakai motor sendiri-sendiri (perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit), dan perjalanan melewati hutan jati (yang terkenal angker) sejauh 1 km. Sesudah sampai di tempat pak Amir, pak Calak disambut oleh pak Amir dan keluarga, dan setelah basa-basi sedikit, pak Calak langsung memulai pekerjaannya mengoperasi burung anak pak Amir hehehe...

Sekitar 20 menit proses operasi selesai, pak Calak kembali ke ruang tamu untuk mengobrol dengan pak Amir dan tamu lainnya. Sekitar jam setengah sepuluh malam pak Calak pamit pulang. Karena sudah tahu jalannya pak Calak memutuskan pulang sendiri pakai motornya (Sampai disini belum ada keanehan yang terjadi, tapi begitu sampai rumah baru ada keanehan).

Sesudah sampai di rumah, pak Calak bingung karena di teras rumahnya sudah menunggu utusan pak Amir yang kelihatan gelisah. Maka terjadilah perbincangan (A : pak Calak, B : utusan pak Amir)

A : Lo mas kok ada disini ? apa ada masalah dengan anaknya pak Amir ?
B : Saya disuruh pak Amir menjemput pak Calak untuk menyunat anaknya.
A : Lo saya kan sudah ke rumah pak Amir dan menyunat anaknya, kan mas sendiri tadi yang menjemput saya jam 7
B : Belum pak, tadi saya sudah kesini tapi kata orang rumah bapak sudah berangkat sendiri. Jadi saya menyusul pak Calak sampai rumah pak Amir, tapi kata pak Amir belum sampai kesana, jadi saya balik lagi kesini.
A : Jadi bingung, terus tadi yang jemput dan yang saya sunat tadi siapa ?
B : Waduh gak tahu saya pak.
A : Ya sudah kalau begitu kita kerumah pak Amir saja biar jelas semua..

Dengan sedikit bingung pak Calak dan utusan tadi berangkat ke rumah pak Amir. Dalam perjalanan sampai ke rumah pak Amir, pak Calak tambah semakin bingung bin heran karena jalan, rumah dan orang-orangnya pun sama persis dengan yang baru dia jumpai di rumah pak Amir yang pertama tadi. Karena sudah jam 11 malam + bingung, heran dan takut maka sesudah selesai operasi anak pak Amir maka pak Calak langsung pamit pulang.

Bersambung...

Kejadian Gaib Yang Terjadi Saat Bercerita Tentang Gaib

Kiriman cerita dari Anonim.

Cerita ini sudah lama, 4 tahun yang lalu. Saat itu aku sedang jaga di UGD RS di kota Sumatera. Teman-teman perawat menanyakan mengenai cerita hal gaib kepadaku. Aku menceritakan tentang bacaan yang pernah kubaca, saat kelahiran Nabi, dan ihwal Iblis yang bertanya kepada golongannya.

Sesaat akan lahirnya Nabi, Iblis bertanya kepada kaumnya, keheranan dikarenakan mengapa pintu-pintu langit tertutup, sehingga Iblis tidak dapat mendengar dan mencuri berita mengenai kehidupan dunia yang akan terjadi. Iblis memerintahkan kepada kaumnya supaya mendengarkan berita ke seluruh penjuru dunia. Prajuritnya berkata ada keanehan mengenai matinya api abadi kaum Majusi, tenggelam banjir istana raja Romawi serta peristiwa-peristiwa yang menggambarkan akan lahirnya seorang Nabi. Iblis kemudian meminta seluruh kaumnya mengambil segenggam tanah di tiap penjuru bumi, dan pulau serta kelompok manusia. Genggaman tanah itu dicium Iblis dan saat mencium tanah dari jazirah Arab, Iblis mengatakan bahwa telah lahir seorang nabi dari kaum Arab.

Aku bercerita hingga larut malam. Saat pukul 03.30 malam, aku menerima telpon dari istri di rumah. Istriku menjelaskan kalau anak ku yang berumur 4 tahun, terbangun dan menangis, menghadap tembok, sambil berulang-ulang berkata lirih dan suara gemetar : "Ya Allah, alhamdulillah, keluarga semuanya selamat. Alhamdullillah". Istriku yang memeluk anakku bertanya: "Kenapa?", Anakku menunjuk ke arah tembok yang lain dan bilang, "Tadi ada bayangan hitam yang matanya merah sekali melihat ke arahnya".

Mendengar itu, aku terdiam...

Selasa, 04 Desember 2012

Kisah Nyata SEX Dengan Hantu . . .

Cerita ini dikisahkan oleh seorang kenalan saya, seorang pria berusia hampir 60 tahun sebut saja namanya Pak Puspo. Pak Puspo ini sejak muda bekerja pada sebuah penginapan kecil yang lumayan ramai juga di Jl. Prawirotaman, Yogyakarta. Saya ketemu bapak ini pada tahun 2002, waktu itu saya bekerja di sebuah rumahsakit sebagai marketing. Tugas saya menjalin kerjasama dengan hotel-hotel dan penginapan yang ada di Jogja.

Pak Puspo mengisahkan sebuah cerita yang sangat menggairahkan namun sekaligus menegangkan. Kejadianya pada akhir tahun 70an atau awal 80an, saya agak lupa dan terjadi beruntun selama beberapa hari. Waktu itu beliau selain bertugas sebagai recepsionis atau penerima tamu pada siang hari juga sekaligus penjaga penginapan tersebut. Setiap malam beliau tidur di sebuah kamar di penginapan tersebut yang terletak agak di belakang. Penginapan tersebut dibangun entah tahun berapa, tapi sudah cukup tua.

Pada suatu malam kira-kira jam setengah satu, ketika badan sudah mulai letih, Pak Puspo beranjak ke kamar tidur untuk istirahat. Beliau merebahkan badan yang penat ke atas kasur yang cukup empuk dan nyaman, sebentar saja Pak Puspo udah sangat mengantuk. Karena capeknya Pak Puspo tidak sempat menutup pintu yang setengah terbuka. Antara sadar dan tidak Pak Puspo melihat sekelibat bayangan perempuan melalui celah pintu. Beliau ingat tamu perempuan yang menginap di sana berbadan agak gemuk, tapi yang dilihatnya perempuan yang tinggi semampai dan berambut sampai di atas pinggang. “Agak kaget memang, tapi saya tidak terlalu menggubris, saya lanjutkan tidur saya,” Pak Puspo bercerita dengan semangat.

Malam berikutnya Pak Puspo tidur sekitar jam duabelas malam, karena temannya yang menggantikan jaga di resepsionis tidak terlalu repot. Lagi-lagi pintu kamar dibiarkan setengah terbuka, setelah beberapa waktu merebahkan diri kembali ada bayangan perempuan seperti kemarin malam. Pak Puspo bertanya-tanya dalam hati siapa sebenarnya bayangan itu, namun Pak Puspo kembali tidak terlalu memusingkan diri. Beliau tertidur lelap sampai akhirnya terbangun karena merasa ada yang menyentuh kakinya. Dengan sambil tiduran beliau membuka mata, alangkah kagetnya beliau melihat sesosok wanita yang sangat cantik dengan rambut tergerai duduk di sebelah kakinya.

“Wajahnya cantik sekali mas, tapi memang agak pucat, baunya wangi sekali tapi wanginya halus gak menyengat,” beliau bercerita. “Wanita itu hanya tersenyum manis, kemudian pergi, anehnya saya nggak merasa takut sama sekali,” beliau menambahkan. Setelah itu akhirnya Pak Puspo tertidur lagi sampai pagi hari.

Malam ketiga Pak Puspo merasa penasaran dengan kejadian dua malam berturut-turut itu. beliau sengaja tidur agak awal, sekitar jam sebelas malam. Beliau menunggu sosok wanita itu datang lagi. Satu jam menunggu membuat Pak Puspo agak ngantuk, akhirnya dia tertidur juga. Pada sekitar jam satu malam beliau dibangunkan oleh sentuhan lembut pada kaki. Pak Puspo bangun dan melihat sosok perempuan yang kemarin menghampirinya. “Wanita itu tersenyum, kemudian dengan lembutnya memijit kaki saya,” kata pak Puspo. Lebih lanjut beliau bercerita, “Agak lama dipijit dan pijitannya enak sekali, saya belum pernah dipijit seenak ini. Saya diam aja karena memang bener-bener enak.” Setelah lama memijit, wanita itu tidur disamping Pak Puspo dan mulai membuat rangsangan layaknya suami istri sedang bercinta. Singkat cerita Pak Puspo dan sosok wanita itu melakukan hubungan badan. “Mas rasanya lain, nggak seperti dengan istri saya, ini sangat lembut, hangat pokoknya saya gak pernah mengalami kenikmatan ini sebelumnya,” beliau menjelaskan dengan semangat.

Kejadian ini berlangsung selama beberapa hari mungkin sampai lima kali, Pak Puspo sendiri juga lupa berapa kali beliau tidur bersama sosok wanita tersebut.

Suatu malam setelah kejadian itu, Pak Puspo menantikan saat-saat indah tersebut berulang kembali, namun apa yang terjadi?

Waktu itu sekitar jam setengah dua malam, beliau terbangun dan mencium bau yang sangat anyir, sangat tidak enak dan membuat mual. Beliau bangun, dan bertanya-tanya bau apakah itu, namun belum sempat terjawab, datang sosok besar hitam berbulu dengan mata merah menyala, kuku tangannya panjang-panjang, sangat menakutkan, “dia menunjuk ke arah saya,” kata beliau. Pak Puspo menyebut sosok itu sebagai Gandaruwo. Tanpa basa-basi Gandaruwo itu mencekik leher Pak Puspo, sampai gak bisa bernafas. Beliau bergumul hebat dengan mahkluk tersebut. Dengan spontan Pak Puspo berdoa memohon bantuan dari yang kuasa. Akhirnya Gandaruwo tersebut melepaskan tangannya dari leher Pak Puspo, mundur satu langkah, wajahnya masih menunjukan marah, lima detik kemudian Gandaruwo tersebut pergi dan hilang pula bau anyir itu.

Pak Puspo terduduk lemas di lantai, dan sebisa mungkin berdoa mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena telah mengusir mahkluk itu. “Kalau tidak ada pertolongan Tuhan mungkin saya sudah nggak bisa bertemu mas dan menceritakan kejadian itu,” kata Pak Puspo menutup cerita.

Percaya atau tidak, cerita ini benar-benar dialami oleh sesorang dan diceriterakan sendiri kepada penulis.

Tukang Bubur Jadi-Jadian


Cekidot, jadi kalau gga salah sa`at itu jam 1`an. Nah biasa lah jam segitu perut selalu nagih (tukang begadang sih gue :P). Nah kalau kali ini tuh gga seperti biasa, soalnya warkop biasa gua beli emi mateng tutup. Ywdh gua nyari tukang nasi goreng dengan membawa sepeda motor.

Muter-muter sekitar 20 menitan gga ada tukang dagang (padahal jalan raya dan tingal gua di Jakarta Timur). Biasanya siih banyak banget tukang makanan, tapi nyatanya saat itu gga ada, ywdh gua putusin buat balik ke rumah. Nah sebelum sampe rumah, ada tukang bubur ayam di depan gang keramat (gang jalan masuk rumah gua yang diambil dari tempatnya yang emang kuburan). Tanpa banyak basa basi, tanpa mikir panjang, dan tanpa rasa jangal langsung gua samperin.

Awalnya siih kecium bau aroma bunga melati, tapi gua gga heran karena emang tempatnya kuburan. Jadilah percakapan gua sama tuh orang.

Gua / Ilham (I); Tukang Bubur (TB)

I : Masih ada buburnya bang ? (tanya gua)
TB : ... (tanpa jawaban)
I : Ma`af, bang buburnya masih ada ? (tanpa nyerah)
TB : Menoleh ke gua (merinding setengah mampus)
I : Kalau masih ada saya pesan 1 dong, gga pake seledri ya !
TB : (Tanpa berbicara langsung bikinin pesanan gua)
I : Berapa bang ? (tanya gua lagi)
TB : ... (ngocolin dalem hati gua)
Yaudah dari pada gua tonjok tuh tukang bubur, gua kasih duit Rp.5.000,00-an, langsung tancep gass.

Sampe lah gua di rumah, dan seperti biasa masuk rumah langsung cuci kaki + cuci tangan (sa`at itu gua tingal cuma ber 2 sama bokap. Tapi baru Minggu lalu dia nyusul nyokap menghadap yang maha kuasa. Kaka gua udah gawe dan jarang pulang/toyib dan nyokap udah arumahum).

Nah abis itu gua ngerasa kantong gua ada sesuatu, dan pass gua korek ternyata duit gua yang tadi gua bayarin ke tuh tukang bubur masih ada. Gua tau bokap belum pulang jadi gua langsung buru-buru buka tuh plastik.

Eh eh eh ... gga di sangka, gga di kira, gga di tebak, gga di kasih tau ... ternyata isinya cuma tanah melompong. Bulu kuduk gua merinding karena cuma sendirian di rumah. Dan pass gua buka pintu depan rumah, "Wusss" bayangan melesat bagaikan cahaya. Buru-buru dah gua ke warnet dan langsung dengerin mp3.

Pocong Di Kebon Durian

Sallam gan... ane balik lagi nii, kalaw bang Arnold bilang sich "I`ll be back". Kali ini ane mau share cerita dari paman ane ni, kejadiannya di kampung beliau di Kampar, Riau. Ok langsung ajha...

Di kampung paman ane itu kalaw lagi musim duren yang punya kebon pasti ngejagain kalaw malam, maklum kata paman ane masih banyak maling duren disana. Kebetulan beliau punya kebon duren ga gede sich, tapi buahnya lagi lebat2 waktu itu, sasaran empuk buat maling. Sambil nunggu adzan maghrib beliau ngemasin perbekalan yang mau dibawa ke kebon ntar, mulai dari senter, lampu petromax, dll. Pas adzan berkumandang beliau sholat dulu. Ga lama temannya dateng yang uda janjian sebelumnya. Berangkat lah dua sejoli ini ke kebon.

Sampenya di kebon mereka nyisir dulu keliling kebon buat meriksa ada durian jatuh ataw ga, abis itu mereka langsung ke pondokan yang ada ditengah kebon (kalaw orang Jawa bilangnya saung kali ya ). Sambil cerita2 gitu mereka nungguin duren yang mungkin jatuh. Lagi asyik2nya ngobrol kedengeran dach tu bunyi duren yang jatuh 3 kali, replek dong mereka nyari dari arah bunyi tersebut. Uda disenterin ga nemu duriannya, trus balik lagi mereka ke pondokan sambil ngeluarin perbekalan yang dibawa tadi.

Ga lama kedengeran lagi tu bunyi duren dari arah belakang pondok, kali ini bunyinya 4 kali. Kata paman ane tu bunyi perasaan deket, tapi pas dicari2 masih ga nemu. Mulai dari sini beliau uda merasa merinding. Kata temannya sich "Nyantai ajha, kita kan ga ganggu mereka". Trus kedengeran lagi satu kali dari depan pondok, tapi uda ga ditanggepin sama beliau (karena takut mungkin). Karena merasa keganggu, temannya paman ane beraniin diri nyisir tu kebon sendirian ninggalin paman ane sendirian di pondok. Lama banget paman nungguin di pondokan, ga balik2 juga. Akhirnya beliau beraniin diri nyusulin temannya.

Ditengah kebon beliau ketemu sama temannya. Anehnya posisi temannya jongkok gitu sambil nyandar di pohon gitu, tatapan matanya kosong, melotot kayak memperhatikan sesuatu. Dipanggil sama paman ane ga nyaut2 juga, pundaknya juga ditepok2 masih ga sadar juga. Karena penasaran, diliat dech tu apa yang dipelototin temannya sama paman ane. Dan Allhamdulillah ya sesuatu, ada orang yang dibalut kain putih kumal, kotor yang da lama banget ga dicuci2 (yang biasa disebut orang pocong) dengan mata merah menyala menatap teman paman ane tersebut.

Kata paman ane tu bencong.. upz, pocong maksudnya badannya gede banget, dan anehnya paman ane kayak ga dianggep sama tu pocong. Tu pocong cuma melototin temannya ajha. Karena merasa takut yang ga terkira beliau langsung ngibrit ninggalin temannya tersebut. Sampenya dirumah beliau langsung lapor ke bapaknya, dan bapaknya langsung ngumpulin tetangga terdekat buat menjemput temannya itu tadi.

Sampenya di kebon, bergegas langsung mereka nyari temannya tadi. Ternyata posisi temannya belum berubah2 juga, masih jongkok melotot gitu, padahal tu pocong uda ngilang. Digotong dech tu sama warga ke rumah warga terdekat. Kata paman ane, pas diangkat badan temannya berat banget, sampe 6 orang yang gotong tu temannya. Sampe di rumah warga tersebut temannya disadarin sama yang punya rumah yang kebetulan bisa hal2 gaib. Kata yang punya rumah, temannya itu sering mengucap kata2 kotor pas di kebon tadi, makanya tu pocong marah.

Pesan ane sich jangan ngucap kata2 kotor di sembarang tempat. Selain dosa, penghuni setempat juga bisa keganggu dan marah. Sekian cerita dari ane, kalaw ada lagi ane share dech buat agan en eneng pecinta cermis. Wasallam

3 Pocong dan Kakek-Kakek di Kamarku

Hei namaku Icha. To the point aja yah. Kejadiannya ketika aku kelas 6 SD (sekarang udah kerja). Waktu itu awal semester dan keluargaku memutuskan untuk pindah ke perumahan yang agak terpencil di daerah Boyolali.

Waktu pertama menempati rumah itu, aku yang waktu itu masih kecil seneng banget soalnya rumahnya tuh lantai 2. Di lantai 2 ada 1 kamar tidur dan gudang, dan aku tidur di kamar itu bersama pembantuku sebut aja mba Sri.

Aku lupa kejadiannya tuh kapan, yang jelas tak lama setelah aku tinggal disitu. Suatu malam sekitar tangah malam aku ngerasa hawanya gak kaya biasanya. Hawanya dingin banget padahal kamarku ga ada ACnya. Aku yang kebangun ngerasain ada yang aneh. Aku membuka mataku sedikit bermaksud untuk mengintip. Tapi JEENNGG.. JEENNGG...

Aku sudah melihat 3 buah pocong berdiri di bawah kakiku dengan muka ancur dan tertawa ke arahku. Aku langsung menutup mataku dan pura2 tidur, tapi hawa yang semakin dingin memaksaku untuk mencari selimut yang biasanya diletakkan mba Sri dibawah kakiku. Aneh, aku raba-raba tuh selimut tapi gag ada. Aku beraniin buka mata dan pocong2 itu menghilang. Anehnya lagi selimut itu tepat banget di bawah kakiku. Kenapa tadi aku raba ga ada?

Gag sampai disitu aja. Waktu mau membalikkan badan untuk tidur lagi JENG.. JENG... aku ngelihat sosok kakek-kakek dengan tangan dibelakang keluar menuju pintu kamarku. Aku pikir pasti kakeknya mba Sri mau liat cucunya.

Esok paginya waktu aku cerita sama mba Sri eh dia ga percaya, dia kira aku mimpi. Tapi waktu aku cerita sama mamiku, kata mami itu memang kakekku yang datang ngejenguk aku. Tapi pocong2 tadi siapa?? Dan anehnya 2 bulan sejak kejadian itu mba Sri meninggal dunia karena penyakit asma yang dideritanya sejak kecil. Dan keanehan-keanehan pun terus terjadi sama aku sampai saat ini.

Mungkin lain kali aku ceritain lagi. Mav yah kalau kepanjangan dan bikin boring. Thx

Jumat, 30 November 2012

Muka Rata

Hai semua ketemu lagi dengan saya Ade.

Mungkin sebagian dari kalian sudah membaca sebagian kisah-kisah nyata dari saya, Pengalaman di Hotel Angker, Wisata di Curug dan yang terakhir adalah Posisi Terbalik yang baru keluar di Bulan Maret. Bagi yang belum, salam kenal dan semoga kalian mendapatkan kepuasan atas cerita saya :P Kali ini saya akan mengisahkan pengalaman yang terjadi di kawasan sekitar Bintaro, dengan judul : MUKA RATA

Kisah nyata ini terjadi di sekitaran daerah Bintaro pada tahun 2005 Mei (kalau tidak salah). Yang mengalami kisah ini sebut saja Erik dan Wawan. Erik berbadan tinggi besar layaknya bodyguard dan sudah berkeluarga. Wawan juga berbadan besar dan tegap tapi tidak sebesar Erik. Mereka berdua bekerja di bagian pertanahan yang mengawasi (berpatroli secara langsung) tanah di sekitar Bintaro untuk menghindari adanya pencurian tanah dan hal yang lain.

Malam itu Wawan Dan Erik sedang berpatroli berdua, mereka menggunakan motor masing-masing. Saat itu posisi mereka sedang berada di sekitaran daerah Graha yang notabene pada tahun tersebut masihlah sangat sepi dan juga rawan rampok.

Erik : Kang pelan-pelan aja biar bisa sambil merokok kang
Wawan : Ok Rik. Eh udah jam 22.30 WIB aja nih Rik.
Erik : Eh itu aya Awewe cantik Kang (Itu ada cewek cantik Kang)
Wawan: Ah masa aya Awewe jam segini masih keluar disini. Eh iya Rik bener.

Sambil menghampiri wanita tersebut mereka berdua pun bertanya "Mau kemana Neng malam-malam begini?". Wanita tersebut berkata "Baru pulang dari rumah teman Bang". "Mau kita Anterin Neng?" ujar Wawan. "Enggak usah deh, makasih" sahut wanita tersebut. "Udah gpp Neng, bahaya kalau malam-malam jalan disini, rawan. Apalagi Neng masih muda, cantik lagi. Kita berdua dari bagian pertanahan disini kok Neng" Erik berkata sambil melihat ke wanita tersebut yang sepertinya berkisaran di umur 22 tahunan.

Sambil melihat sekitar yang memang suasananya sudah sangat sepi akhirnya wanita tersebut pun berujar "Iya deh Bang, makasih yah". "Buat wanita cantik seperti Neng mah biar sampai mana juga Akang anterin Neng" ucap Erik. "Ah si Abang bisa aja" sahut wanita tersebut yang akhirnya naik ke motor Erik. Mereka pun Berjalan Beriringan.

"Namanya siapa Neng?" tanya Erik. "Siti, Bang" sahut wanita tersebut. "Tinggalnya dimana?" tanya Wawan. "Enggak jauh kok Bang" sahut wanita tersebut. "Pacarnya enggak jemput Neng? kok sendirian aja" Erik berkata. "Udah lama sendiri Bang" wanita itu berkata. "Wah sama donk Neng, Akang juga masih sendiri nih" Erik berusaha merayu. "Ah Abang bisa aja nih" sahut wanita tersebut. "Iya, bener loh Neng. Iya kan Kang?" sahut Erik. "Iyaa" sahut Wawan.

Kok jalanan bener-bener sepi yah, suasana juga rada gak enak udaranya, fikir Wawan. Tetapi dia diam saja. Nggak berapa lama Wawan mendengar suara tertawa yang aneh samar-samar. "Rik dengar enggak?" Wawan berkata. "Dengar Apaan?" Erik berkata sambil lalu karena sedang asyik berbicara dengan wanita tersebut.

Setelah itu Wawan merasa ada wewangian aneh yang tercium olehnya. Wawan pun berkata "Rik kamu cium bau sangit enggak sih?". Erik pun hanya menggelengkan kepalanya dan bertanya lagi ke wanita itu "Rumahnya masih jauh Neng?". "Gak kok Bang, enggak jauh lagi". Tiba-tiba angin serasa bertiup semilir membangunkan bulu kuduk Wawan.

Dalam hati Wawan merasa kok baunya semakin menyengat yah. Wawan yang mengikuti dari belakang pun menyusul ke depan dengan niat memberitahukan ke Erik. Tapi apa yang dilihat membuat Wawan terkejut, dilihatnya Erik sedang dipeluk sesosok perempuan yang mengenakan jubah putih kecoklatan, berambut panjang, dengan tangan yang berkerut-kerut seperti direndam air dalam waktu yang lama, kuku-kuku di tangannya sudah tidak ada dan mengelupas semua, dan bermuka rata tanpa mata, hidung, dan organ lainnya rata seperti dinding.

Menatap Wawan yang terpaku disebelah motor Erik, tiba-tiba sosok makhluk tersebut menempelkan tangannya ke mukanya yang rata seperti mengisyaratkan Wawan agar tak bersuara. Wawan pun tanpa berkata lagi langsung ngegeber ngebut sekencang-kencangnya. Erik yang melihat Wawan ngebut pun berfikir, kenapa si Wawan yah tiba-tiba ngebut banget.

"Kenapa Bang?" ujar Makhluk tersebut. "Gpp Neng Siti, si Wawan paling-paling kebelet tuh" tanpa menoleh ke belakang Erik berkata seperti itu. Beberapa lama kemudian Erik bertanya "Masih jauh Neng?". "Enggak Bang, belok ke kiri abis perempatan". Belok ke kiri kan arah ke kuburan makam ABRI (julukan orang-orang daerah sekitar) fikir Erik.

"Itu dia Bang rumah Siti", begitu ucap makhluk tersebut. Erik melihat bentuk rumah yang agak sunyi senyap dengan penerangan gelap gulita (kok gelap banget yah fikir Erik). Sewaktu berhenti dan menengok ke belakang, ternyata makhluk tersebut sedang menatap Erik dengan mukanya yang rata seperti dinding dan memegangi pundak Erik.

"Kenapaaa Bang? ayoo masuk temanin Siti sebentar saja" begitu makhluk tersebut berkata. Erik hanya bisa terdiam menganga karena hendak berteriak sekencang-kencangnya akan tetapi suaranya tidak keluar. "Kenapa Bang?" ucap makhluk tersebut "Ayoo masukk". Arghhh tiba-tiba Erik serasa dapat berteriak dan tiba-tiba semuanya gelap gulita. Erik Pingsan.

Tak lama kemudian setelah Erik tersadar, Erik mendengar suara-suara ramai (ada apa yah pikirnya). Saat tersadar sepenuhnya dengan mata yang terbuka betapa terkejutnya Erik, ternyata dia seperti berada di tengah-tengah hutan dan dikelilingi makhluk-makhluk halus berbagai wujud. Erik yang sangat ketakutanpun gemetar begitu hebatnya.

Tiba-tiba Erik mendengar "Sudah sadar yah Bang?". Dan ketika menoleh Erik sudah melihat makhluk bermuka rata tersebut berada tepat disampingnya yang kembali berujar "Abang kan masih sendiri. Siti juga masih sendiri. Bang ayo Bang tinggal sama Siti ajaa". Sampai terkencing-kencing Erik pun pingsan kembali. Dan begitu sadar ternyata dia sudah dibangunkan Wawan dan penjaga kuburan di pagi harinya.

"Ampunnn..." begitu teriak Erik begitu terbangun. "Rik sadar Rik" begitu sahut Wawan. "Aduh Kang, saya mau dinikahin makhluk tersebut". "Udah Rik, untung ada si bapak penjaga Kuburan nemuin kamu barusan. Kata si Bapak untung kamu enggak bilang iya, kalau enggak bisa udah hilang kamu".

Setelah kejadian tersebut Erik dan Wawanpun mendatangi orang Pintar. Erik pun mengaku bercerita kepada Istrinya bahwa ada kejadian tersebut dan berjanji tidak akan macam-macam lagi (walaupun sekarang sepengetahuan saya dia sudah menikah lagi), memang sepertinya watak Erik belum berubah. Sementara Wawan hidup seperti biasa tanpa ada kejadian-kejadian aneh lagi.

Sekian cerita dari saya. Mudah-mudahan kita bisa menemukan unsur positifnya dari kejadian ini. Terima kasih semua kawan-kawan yang sudah membaca semua cerita saya.

NB : Yang Anyer saya ceritakan kalau saya lagi ada libur panjang yah hehe..

Senin, 26 November 2012

Wanita Kiriman

Hai namaku Husnul, ni pertama kalinya aku ngirim cerita. Kalo agak ribet maaf ya.

Ini dimulai 3 tahun lalu. Waktu itu Ayahku harus dirawat di RS, otomatis aku dan adik sendirian di rumah. Karena oma ku gak tega, dia jemput aku dan tinggal di rumah kakek. 2 hari kemudian kakakku yg di Bali telpon kalo sakit ayah itu kiriman orang, dan omku disuruh cari benda terbuat dari kayu warnanya hijau yg ada di rombong depan rumah.

Kami cari2 gak ketemu, cuma disana ada mangkuk warna hijau, di atasnya ada batok kelapa dan di dalam batok itu ada bunga2 yg udah kering, kulit telur ayam, sama kemenyan, om ku kan pikir2 lagi kalo batok kelapa itu kan lambang kepala jailangkung.

Akhirnya kami balik ke rumah kakek. Kakakku bilang benda itu harus langsung dibuang kalo udah ketemu, tapi om lupa, dia malah taruh tu barang di kamar tempat aku ama adik ku tidur. Malamnya aku bertengkar sama adikku. Semua orang marah ama aku, adikku disuruh tidur di ruang tamu, aku sendiri disuruh tidur di kamar.

Waktu itu jam 10 malam, karena marah aku nangis. Padahal di kamarkan cuma aku sendiri, tapi aku denger di belakang kamar tuh kayak ada suara benda jatuh keras banget. Kan gak ada rasa takut sih, yn nakutin ada suara cewek nenangin aku biar gak nangis terus, selain itu pintu kamar yang aku kunci kebuka sendiri. Waktu itu aku masih gak takut jadi aku pindah aja ke ruang tamu tanteku. Tuh suara ngikutin terus ampe 3 kali. Aku masuk kamar, aku kunci dari dalam tapi terbuka terus kayak di dorong ama angin. Karena udah jam 12 malam aku keluar tidur ama adik ku di depan. Besok siangnya waktu besuk ayah aku ceritain sama ibu. Om ku kaget banget soalnya keinget ama omongan kakak, jadi hari itu benda itu di buang ke laut.

Seminggu kemudian ayah ku pulang. Waktu malam2 aku ambil buku, katanya ada cewek cantik rambut panjang ngikutin aku terus. Om juga bilang waktu mo balik dari rumah setelah ambil tu benda wtn hijau dia lihat ada cewek di belakang aku pakai baju warna putih ngikutin aku terus. dia gak bilang, katanya takut aku tahu. Mulai saat itu aku bisa sedikit ngerasain makhluk gaib, tu cewek baju putih ternyata masih ada di kamar belakang kamar om ku. Kalo malam suka manggil2 om ku. Karena keluargaku kan ikut Islam kejawen jadi nganggap hal itu biasa.

Udah dulu ya nanti aku ceritain pengalaman ku yg lain, maaf kalo gak serem.

Dikejar Hantu Jaelangkung

Nama saya Wawan di Surakarta. Ikutan posting ya, semoga bermanfaat...

Ceritaku ini berawal sekitar tahun 2008, pada waktu itu aku masih kuliah. Tentu saja namanya anak ngekost senengnya ngumpul sama teman-teman, dan iseng-iseng aku memiliki ide untuk membuat jaelangkung (maklum saja namanya juga iseng2), dan rupanya ideku disambut dengan persetujuan teman2ku.

Mulailah malam itu aku mengumpulkan bahan-bahan yang mungkin terlihat aneh bagi teman2ku yang tidak pernah mainan jaelangkung. Bahan membuat jaelangkung itu bahan dasarnya sebagian besar aku kumpulkan dari makam desa, terdiri dari kayu/bambu, keranjang, kapur, batok biasa disebut siwur (kebetulan yang kudapat pernah untuk memandikan jenasah), dan baju bekas.

Nah seluruh yang kudapat di makam akhirnya kurangkai tanpa paku tapi pakai kawat/bendrat dan yang satu bahan tambahan di dalam boneka jaelangkung itu kuisikan tanah kuburan yang sudah aku mantrai yang berasal dari kuburan paling kuno yang sudah tidak terawat lagi, biar joss kataku waktu itu dalam hati he..he..he...

Sebelum jaelangkung itu dimainkan, aku membuat suatu ritual kecil2an yang harus dimulai dengan melagukan tembang Jawa namanya ilir-ilir sambil dibakari kemenyan dibawah jaelangkung yang digantung dibawah pohon di makam itu. Setelah selesai, jaelangkungpun dimainkan dipegangi dua orang teman. Dengan sedikit konsentrasi, jaelangkungpun bergoyang dan mulai menulis nama, dsb. Singkat cerita, malam itu benar2 heboh. Banyak sekali pertanyaan kita yang bisa dijawab dengan tangkas dan lucu oleh jaelangkung. Dan akhirnya setelah jam 3 pagi kita sudahi permainan.

Karena sangking udah ngantuknya, aku pun bergegas tidur. Tapi... sekitar 15 menit aku tertidur aku seperti dicolek orang sambil bersuara melenguh... huh...huuuh...huuh... Sontak aku kaget dan otomatis melek. Dalam hatiku, aku bertanya "Ini suara siapa ya?". Kulihat sekeliling kamarku yang gelap. Astaghfirullhah... aku benar-benar kaget setengah hidup!

Ternyata kulihat sosok pocong yang ongkang2 kaki di atas lemari. "Waaah... gawat ini pasti jaelangkung tadi", pikirku. Langsung aja ku terjang pintu, aku keluar dari kamarku gelagapan. Kupanggil kawanku di kamar sebelah "Didik... bangun Dik...". Untung pintunya langsung dibuka, dia nanya "Ada apa? ". "Ah enggak" jawabku saat itu. "Aku tidur di kamarmu ajalah, besok aja aku cerita..."

Paginya kuceritakan sama kawan-kawanku, tapi reaksi mereka malahan habis ketawain aku. "Nasiib... nasiib... kayaknya tuh yang punya tanah kuburan yang ku ambil buat mainan jaelangkung marah" kataku dalem hati. Menyadari itu semua, segera bahan jaelangkung akhirnya kukembalikan lagi ke makam tua itu. Yang jelas semenjak itu aku udah kapok...

Tik Tok Tik Tok Gedobraakk

Hai, ku Zamzam, udah bolak-balik ngunjungi situs ini tapi baru mau kirim cerita sekarang. Langsung aja ya...

Ceritanya ini masih baru banget, baru tadi sekitar jam 14.30 (Cerita ini dikirim tanggal 14 Desember 2011). Waktu itu kan aku ada latihan basket di skolah. Waktu itu juga cuaca lagi ujan deres banget. Ya ceritanya kita latihan basket sambil ujan2an gitu, (kayak anak TK aja suka maen ujan2an hehee)

Nahh, pas lagi seru2nya maen basket tiba-tiba aku kebelet pipis. Yaudah aku berentiin dulu maen basketnya trus aku ngibrit ke ke kamar mandi. Kamar mandi di sekolahku diujung dan ngelewatin kelas2 ama kantin2 gitu (gak semua kamar mandi nya diujung sih, ini aku cari yang paling deket).
Aku terus aja jalan ke kamar mandi tersebut.

Nah pas enak2nya jalan (pas didepan kantin yang udah ga dipake) aku denger suara "Tik tok tik tok" gitu. Aku coba cari ke sumber suara, aku lihat ke sekeliling tapi gak ada. Waktu aku mao ngelangkah lagi, suara tersebut muncul lagi. Aku jadi tambah penasaran, aku coba cari di kantin yang udah ga dipake itu. tapi langkahku terhenti, ada perasaan takut didalam hati. Maklum lah, bekas kantinnya itu kotor banget gak keurus, terus disampingnya juga ada bangku berserakan ama kayu2. Suasananya juga gelap. aku jadi mengurungkan niat buat liat ke situ. Aku lanjutin aja ke kamar mandinya (udah ga nahan soalnya, kyk mau ngompol).

Nahh udah dikamar mandi aku ya pipis donk, tapi waktu keluar kamar mandi, aku ngerasa kayak ada yang merhatiin gitu, tapi gak aku hirau`in. Aku langsung aja jalan ke lapangan basket lagi, dan udah jelas kan aku ngelewatin bekas kantin tadi. "Tik tok tik tok" suara itu muncul lagi, tapi kali ini "Gedobraakk" disertai suara bangku jatoh.

Aku kaget banget waktu itu, akhirnya aku beraniin diri buat ngecek kesitu. Waktu aku liatin di sekelilingnya itu, gak ada tanda2 bangku jatoh (padahal suaranya tadi beener2 dari situ), pas aku cek suara tiktok2 nya juga ga ada. Seketika itu aku langsung keluarin jurus seribu kaki alias kaaabuuurr,

Tiba di lapangan basket teman-teman pada keheranan waktu ngeliat aku kayak orang ketakutan. Mereka nanya2 in aku kenapa gitu, tapi ga aku jawab, aku langsung aja pergi pulang. Nahh pas aku ngelewatin kelas XII S3, disitu aku aku nyium bau kembang boreh, hhiii, kabur donk pastinya akuu. Langsung aja keparkiran ambil motor terus tancappp gaaasss pulang ke rumah.

Sebenernya sebelum kejadian hari ini, malemnya aku juga udah digangguin ama yang begituan. Kemaren pas malem Selasa itu aku juga diganggu. Semua itu mungkin roh yang aku panggil waktu maenan jelangkung tapi gak aku suruh pulang.

Udah ini dulu yah cerita dariku, maaf kalau gak serem, komentnya jangan yang nyakitin yah, Peace :)

Selasa, 20 November 2012

Genderuwo Yang Menyamar Jadi Suamiku

Salam horor.. :))

Nama ku Pristia, ini cerita nyata yang ku alami sendiri.

Cerita ini berawal saat aku baru saja menikah dan menempati rumah di asrama Armed XV Martapura Sumatera Selatan. Suamiku seorang tentara dan sering kali piket malam dan meninggalkan aku sendirian di rumah. Biasanya saat suamiku piket aku selalu ditemani Desi anak tetangga sebelah. Tapi karena besok Desi mau ulangan, ibunya tidak mengizinkan Desi untuk menemaniku.

Sebelumnya tidak pernah terjadi apa-apa dirumahku meskipun tetangga kanan kiri kerap memperingatkan ku tentang sosok genderuwo yang sering mengganggu pasangan pengantin baru di area asrama, sehingga aku tidak terlalu cemas bila tidur sendirian malam itu.

Dan malam itu antara sadar dan tidak sadar aku terbangun karena mendengar suara sepatu PDL (sepatu tentara yang tebal dan berat) lengkap dengan suara langkah kaki khas suamiku di luar jendela. Awalnya aku sempat curiga kalau itu bukan suami ku. Aku langsung melihat jam dinding di kamarku. Di mataku kala itu sudah jam 05.10, dan seperti janji suami ku kemarin dia akan membawakan ku bunga teratai dari kolam depan piketan untuk acara organisasi istri prajurit subuh ini.

Aku bergegas membukakan pintu depan rumah kami. Tapi aku tidak menemukan suamiku meskipun sudah aku panggil berkali-kali. Karena suamiku suka mencandaiku, maka aku pikir dia sedang mempermainkanku. Jadi aku tetap tidak sadar. Ku bukakan pintu samping rumah kami (rumah kami bentuk L) tapi tetap saja tidak ada.

Aku masih berpikir positif. Aku langsung kebelakang dan bergegas menampi beras. Inilah awal kecurigaanku. Biasanya bu Ansori tetangga sebelah rumah ku jam segitu sudah pada ribut dengan suara tangisan anak-anaknya yang susah dibangunkan untuk pergi sekolah.

Dengan perasaan curiga, aku masuk lagi ke dalam rumah karena suami ku tidak kunjung masuk. Sambil mencari suamiku, aku kembali melihat jam. Dan betapa kagetnya aku setelah benar-benar berusaha melihat dengan benar, ternyata saat itu bukanlah jam 05.10, tapi jam 02.30. Dengan perasaan takut aku langsung masuk meletakkan begitu saja beras dalam tampah yang sedang aku tampi tadi dan langsung menutup pintu rumahku dengan tergesa-gesa dan buru-buru masuk kedalam kamar lagi.

Paginya jam 05.45 suamiku benar2 baru pulang. Dan ketika aku ceritakan pada suamiku. Suamiku mengaku tidak pulang semalam dan ibu-ibu di asrama ini ternyata juga memang sering diganggu oleh genderuwo yang bisa menyerupai manusia itu.

Besoknya setelah kami adakan yanisan kecil-kecilan di rumah, genderuwo itu tidak lagi datang mengganggu.

Rumah Baru Yang Menyeramkan

Hay gue Lida, mau share pengalaman gue nih, langsung aja ya.

Gue baru pindah rumah dari Cipinang ke Kali Malang karena rumah lama gue itu kena gusur untuk pembangunan jalan BKT (Banjir Kanal Timur). Oke, setelah pindah rumah yang baru emang sebelumnya nyokap engga nyaman banget sama itu rumah pas pertama liat lingkungannya sepi dan rumah nya itu kaya rumah jaman dulu, akhirnya di bangunlah rumah itu sama bokap gue. Selama setahun kita udah tinggal di rumah itu, kejadian-kejadian mulai ngerasa engga nyaman. Gue sendiri ngalamin.

Di kamar, setiap gue tidur pasti gue matiin lampu. Dan engga tau jam berapa, gue bangun (yah masih merem-merem melek), gue liat ada kuntilanak percis disamping meja belajar kamar gue dengan tangan panjang banget ke arah gue mau mencekik. Disitu gue takut bangeeet, mau teriak tapi engga bisa dan gue paksain buat balik badan langsung, muka gue tutupin selimut, baca-baca ayat kursi dalam hati. Alhamdulillah tenang, gue pun bisa tidur pules.

Pagi-paginya gue langsung cerita sama nyokap. Nyokap gue pun bilang sama ayah buat ngebersihin dulu ini rumah. Dan pada malam harinya, karena ayah teman-temannya habib, datanglah habib ke rumah (gue lupa namanya habib siapa). Gue yang lagi nonton tipi kaget ketika tuh habib langsung masuk ke kamar gue dan gue pun disuruh keluar. Itu habib ditinggal sendiri dikamar gue, engga tau apa yang dia kerjain soalnya ngomong bahasa Arab.

Kurang lebih satu jam di kamar, habib itu manggil ayah. Dan hasilnya di kamar gue emang ada penunggunya kuntilanak karena dulunya itu kamar gue kosong engga di urus sama yang punya rumah sebelumnya. Juga, di kamar mamah ada gunderuwo, di tangga belakang ada nenek-nenek (pantes setiap malem sering ada suara bolak-balik naik tangga, nyokap pun ngalamin waktu dia mau solat subuh sedang sujud dan mau bangun tahiyat akhir ada yang ngelakahin nyokap, kaya nenek gitu ke arah tangga tepat masuk ke kamar kakak gue).

Denger-denger dari tetangga juga kalau dulu itu yang punya rumah engga pernah keluar, rumahnya itu selalu gelap sampe-sampe engga ada yang berani lewat jalan depan rumah itu. Tapi semenjak gue tinggal di rumah itu, ayah ngadain pengajian setiap Jumat dan Minggu, dan rumah gue paling terang dibanding rumah-rumah di sekitar rumah gue. Masih banyak banget pohon di daerah sekitar rumah gue, pokoknya sehabis magrib aja udah engga ada yang keluar.

Sekian terima kasih. Maaf kalau bertele-tele atau engga serem banget. Baru pertama :)

Minggu, 18 November 2012

Cerita Seram di SMP Gue

Gw da cerita nih, klo gx salah taun 2003 or 2004 ya..? Nih cerita gw di pesantren... da banyak sih hal gaib yg temuin.. Waktu SMP..

1.Waktu itu abis shalat subuh, da kejadian yang bikin orang2 gempar dan kaget..
Di atas lapangan, da yang terbang2 memutar lapangan masjid.. Orang2 pada bingung tuh hantu pa bukan..? Klo secara gw liat baik2 tuh wujudnya kek hantu kain n wajahnya pucat... hantunya berputar2 terus di lapangan.. Bikin gw teringat ma hukuman ketinggalan shalat di suruh lari2 putar lapangan... Mungkin tuh hantu kena hukuman krn ketinggalan rakaat salat subuh..

2.Di ponpes gw da tempat wudhu dan kamar mandi yang jarang sekali di pakai.Dekat kantin n ruang makan ponpes,katanya di situ angker... Mosok?? gw pikir.. Pas magrib, gw bis minum dari kantin dan kebelet.... Aih... Gw pikir lebih baik ke kamar mandi itu,nah pas gw mw masuk baunya ngeneg banget,,, Pas tiba di pintu kamar mandi secara tiba2 da tuyul hitam bangetz.. N dia kabur tembus dinding.. Mami...!! Untung masih bisa di tahan...

3.Kata teman2 gw, tuh di lantai 3 kelas putri... Sering da cewek terbang di di lorong kelas bawa sapu klo jam 12-3 pagi... Gw sendiri lum liat krn dah tidur duluan. Tp gw percaya karena banyak yang melihat hantu itu..

4.Gw gx nyangka ternyata tuh, da kuburan dekat gedung putra di belakang.. Katanya jangan sering2 lewat situ,ntar kamu di sapa malam2.. Ya udah gw turutin aja biar gx ketakutan...

Gitu ja dulu, gw lagi mutar memory....



Dikerjain di Rumah Sakit

NIh ada cerita, masih FRESH terjadinya tgl 18 juli 2008 di salah satu Rumah Sakit di daerah pasar rebo. Ane ga ngalamin langsung cuman ngedengerin dari kakak ane yg kebetulan jadi Dokter disana.

Gini nih ceritanya.
Kakak ane dapat giliran jaga dari pukul 21.00wib sampai jam 7.00 pagi dan dia bertugas di ruang ICU. Kakak ane pertamaxnya ga ada feeling apa2, nyantai aja seolah-olah ga bakalan ada yang terjadi. Kebetulan lagi ga ada yang di rawat inap di ruang ICU, kecuali pada pagi hari hari jumat menjelang Shalat Jumat ada yang baru meninggal.

Nah pada jam 11 malam dua perawat yang bertugas nemenin di suruh untuk kontrol ruang pasien2 lainnya. Jadi kakak gw ditinggal sendiri. Paslagi nonton TV, tiba2 ada yang ngetrokin pintu ruangnya, kakak gw langsung ngebuka pintu tsb, tapi ga ada apa2cuman wangi melati. Kakak gw mikirnya wangi tsb mungkin wangi parfum perawat.

Kakak gw terus masuk lagi keruangannya dan melanjutkan nonton TV, beberapa menit kemudian ada yang ngetrokin lagi, kakak gw bangun dan mengulangi kejadian tadi. Dan hasilnya sama, akhirnya kakak gw ngomel2 ga karuan "Disini rumah sakit woi, kalo mo iseng jgn disini", kakak gw mikirnya ada perawat kurang kerjaan, kakak gw pun ngecek seluruh ruangan tapi ga ada apa2.

Akhrinya kakak gw nyadar, kalo itu mungkin "jurig". Kakak gw langsung ngibrit ke ruangannya dia. Pas lagi duduk buat nenangin hati, tiba2 kepalanya seolah2 di sundul2 pake jari, kakak gw sampai jatuh dari kursinya. Saking takutnya kakak gw sampai minta maaf tapi sambil ngomel "Ampun mba, ampun kang kalo mo iseng jangan isengin saya, yang lain aja, lagipula apa salah saya, sayang ga keliatan kalo keliatan gw tonjok lo!!!".

Wakakakak gw denger ceritanya langsung ketawa, minta ampun tapi sambil ngancem.
Singkat cerita, kakak gw tetap bertahan di ruang ICU sampai pagi, tapi kali ini dia ditemenin 2 perawat yang ternyata pernah dikerjain pula sama tuh mahluk. Dan sudah 4 dokter yang di isengin.

Gitchu dech ceritanya. Ga serem sih, tapi bagi yang ngalaminnya sampai sport jantung


Ketemu Kuntilanak di Sawah

Nah kalo yang ini pengalaman mamang (paman) gw di cicalengka.

Kejadiannya waktu beliau masih remaja di cicalengka. Nah pada suatu malam paman gw mau
ngurek (mancing belut) di sawah sama temennya. Pas mau berangkat bibi gw (istri mamang gw) dah wanti-wanti jangan ke jembatan besi takut ada kuntilanak. Emang dasar mamang gw tukang ngebanyol malah ngejawab "urang mah teu sieun ka kunti, ngan isin"( saya mah ga takut sama kunti, cuman malu".

Nah temen mamang gw katakanlah mang asep, yang ngedenger ucapan mamang gw cuman ketawa sambil ngomong "wakakak,ulah sompral yeuh, bisi kadenge, engke di udag2 sia nitah kimpoi" (jgn sombong ente, takut kedengeran, ntar dikejar loh minta dikimpoiin" spontan mamang gw jawab "lamun geulis pek bae" (kalo cantik mau dah gw).

Nah akhirnya mereka ke sawah, sambil mindik2 nyari lobang belut. Nah temen mamang gw dapat terus belutnya, sedangkan mamang gw cuman dapat ampasnya doang (lumpur), karena kesal mamang gw pindah tempat ke dekat jembatan besi, teman mamang gw dah ngasih peringatan "woi tong di palih ditu atuh, sieun urang" (wei jgn di sebelah situ, takut gw) mamang gw malah balik ngomelin "geus lamun sieun, ngajedog weh di dieu" (sdh deh, kalo takut, diam aja disini).

Mamang gw terus ngeloyor pergi ke arah jembatan besi, dan dapat belut banyak sekali. Nah pas sudah dapat banyak, mamang gw mau pulang. Ketika beranjak menoleh ke belakang mamang gw ngeliat kunti dari jarak 1 m pas di belakangnya. Mamang gw langsung memalingkan muka diam seribu bahasa, dan untuk kedua kalinya ia menoleh ke belakang.

Keringet dingin ngucur (begitu penuturannya), karena ga kuat untuk lari, mamang gw maju perlahan-lahan ke depan (posisi mamang gw membelakangi si kunti). Dan setiap si mamang maju selangkah, si kunti juga mau selangkah. Saking takutnya si mamang akhirnya berbuat nekat, dia ngebuka bajunya dan celananya sampai cuman pake CD doang. Tapi si kunti ga beranjak pergi, akhirnya ia membuka CD nya dan memamerkan pantat nya ke si kunti, eh si kunti malah ertawa cekikikan.

Mamang gw makin tambah takut, alasan dia bugil sebenarnya karena sebagian mitos yang mengatakan bahwa kunti takut ngeliat cowok telanjang, makanya mamang gw nekat bugil. Nah dia berusaha manggil temennya dgn teriak, tapi seolah-olah teriakan dan wujud mamang gw ga terdengar dan terlihat. Saking takutnya mamang gw ngeluarin jurus terakhir dan membalikkan tubuhnya menghadap si kunti dgn posisi si"mamang junior" menghadap si kunti dan dgn mata tertutup. Ternyata taktiknya berhasil, si kunti tiba-tiba mundur lalu ngapung terbang dan tertawa seperti suara angsa.

Habis itu mamang gw ngibrit ke temannya dalam keadaan bugil (saking paniknya sampe lupa kalo lagi telanjang)

Temannya yang ngeliat dia spontan kaget, dan ngelemparin dia petromak yang mendarat pas di "mamang junior", mamang gw jatuh ke sawah "Sia Gelo, ieu aing nyaho!!!"(gila lo, ini gw tau!!!)

Pas dah nyadar bahwa yang ditimpuk adalah paman gw, dan paman gw menceritakan kejadiaanya,mereka pun langsung balap-balapan menuju rumah masing2. Besoknya selama seminggu paman gw sakit panas dan selalu mimpi di datengin kunti yang ngajak kimpoi. Karena ga tahan,paman gw minta bantuan Uwa gw (Pakde), dgn sedikit ritual akhirnya mamang gw sembuh dan ga di gangguin lagi.

Hikmahnya : Hati2 dalam berbicara karena kita ga tahu siapa yang mendengar



Sabtu, 17 November 2012

Ngantar Adik Ke Kamar Mandi

ini terjadi kira2 3 tahun yg lalu waktu itu pukul menunjukan 12 malam pass
biasa aku main ps2 ampe pagi sedangkan nyokap tidup di kamarnya gua main di ruang tamu ama 2 adik gua yg lagi tidur di belakang gua biasa nya sih gua main enga pernah matiin lampu abis serem juga main sendiri mlm2
tapi malam itu nyokap gua matiin lampu katanya penghematan listrik
ok deh gua bilang gua main serius banget ampe lupa sekeliling ...
tiba2 ko gua merinding merasakan ada yg aneh belakang gua hawanya dingin banget ... akhirnya gua paling deh pala gua SAMBIL "TERIAK BANGEKE LO"
gua liat adik gua lagi duduk sambil liat gua,dia diam aja .apa enga kaget gua kalo bukan adik gua uda gua tinju dia gua
gua ngomong deh " setan lo bikin kaget gua aja mau apa lo "
adik gua : mau kencing anterin
gua: ya uda cepet !

kan masih dalam keadan gelap cuma di terangi lampu TV aku nyalain deh lampu nya,heeee mala di matiin lampunya ama adik gua....
gua bilang "asu lo ko dimatiin "
adik gua : (diam aja )

ya uda gua nyalain lagi gua anter deh ke WC aku nyalain lagi lampunya
MALA DI MATIIN LAGI LAMPUNYA (kesel gua diam aja )
gua ngomong : cepet jgn lama2
adik gua : (diam aja sambil masuk ke dalem )

tiba2 ko gua inget ps gua ya uda gua tinggalin deh adik gua di WC gua sambung lagi main nya...

kira2 30 menit gua baru sadar ko adik gua enga balik2 ya gua samperin deh
pas depan WC keluar dia sambil diam aja gua nanya " lama amat lo?"
dia diam aja yauda gua cuekin juga.
gua matiin lampumya lagi lalu gua lanjut deh main nya ampe subuh yg kuingat sih adik gua tidur lagi di belakang gua .
main ps2 ampe pagi and ketiduran ampe siang ...
pas gua bangun gua nanya ama adek gua ngapain lo semalam lama amat di kamar mandi....

nyokap gua ama adek gua bengong ?????
adik gua biilang "kapan gua ke WC lagian gua tidur di kamar ama nyokap"
nyokap gua bilang " iya lagian mana mkn adik elo berani ke wc sendiri liat kecoa aja nangis apa lagi di wc mlm sendiri "

gua bengong bingung dan aneh siapa yg gua anter semalam ???

nyokap ngomong "makanya jgn main playstation mlm tu setan minta kenalan "

setelah kejadian itu enga berani gua main ps gelap2 tobat gua ...

Pacaran Sama Hantu

Mo nambah cerita nih, tapi yg ini pengalaman dari teman yg baru aja cerita

Kejadian yg pasti dah lama mungkin awal2 th 2000-an

Kejadian pertama waktu teman mo ngumpulin tugas malam2 ke kampus, waktu itu dia ama 2 orang temannya, mo ke kampus lewat jl pawiyatan luhur lewat kampus stikubank ama AKA dari arah sampangan. Waktu lewat tanjakan yg mo ke arah kopertis di depan kampus AKA lihat ada seorang cewek jalan kaki, dipikir tuh cewek baru aja pulang kuliah, kemudian sama salah satunya temannya diajak kenalan, tapi temanku langsung aja ke kampus soalnya harus ngumpulin tugas.

Singkat cerita, si "I" temannya temanku itu sering pergi bareng ma tuh ce dan kemudian mereka pacaran, temanku juga sempat kenalan ama tuh ce yg bernama Nina. Anehnya tiap abis diajak jalan tuh ce ga pernah mau kalo dianter masuk ke tempat kost dia sama "I", dia maunya cuma diantar sampe depan pagar kost dia.

Karena namanya orang baru pacaran, "I" kangen pengen ketemu ama Nina, karena dah beberapa hari ga ketemu ama Nina. Langsung aja dia ke tempat kos Nina. Waktu dah sampe dia ketuk pintu dan yg nemuin ibu yg punya tempat kost. Trus dia tanya " Benar tempat ini kost-nya Nina Bu??". Habis ditanya seperti itu tiba2 wajah si ibu jadi pucat. Kemudian si Ibu ngajak "I" ke kamar Nina, "Ini mas kamarnya Nina" kata si Ibu, "Silakan kalo mo masuk kamar Nina, buka aja" tambah si Ibu.

Kemudian "I" buka kamar Nina dan tanya ke Ibu itu "Nina mana Bu?? kok ga ada di kamar". Jawab si Ibu "Nina dah meninggal mas, dibunuh orang dan mayatnya dibuang di sekitar kampus AKA". Langsung aja "I" lemas dan balik ke tempat kontrakan dia, dan menangis ga percaya, karena ce yg jadi pacar dia selama beberapa minggu ternyata sudah mati cukup lama. Jadi dia kenal ama Nina setelah Nina meninggal dunia cukup lama.

Ternyata menurut ibu tadi kamar yg ditempati Nina sejak dia meninggal ga pernah ditempati oleh orang laen lagi dan dibiarkan apa adanya sepertia waktu ditempati ama Nina. Dan Nina adalah korban ke-3 pembunuhan yg mayatnya dibuang di sekitar tempat itu.


Kamis, 15 November 2012

kumpulan video kuntilanak

KUMPULAN FILM KUNTILANAK



KUNTILANAK 1


KUNTILANAK 2



KUNTILANAK 3


Pengalaman Seram Saat Menginap di Villa

Hai, nama gue Alya. Gue disini mau share pengalaman pribadi gue. Pengalaman ini murni tanpa rekayasa, dan mohon maaf kalau ada kata yang belepotan karena ini pertama kalinya gue ngepost cerita (biasanya sih gue cuman jadi silent reader aja hehe).

Ceritanya bermula waktu gue sekeluarga besar nginep di villa milik teman om gue. Villa itu terdiri dari 2 rumah besar dan 1 kolam renang yang besar juga. Kita kesana naik 3 mobil. Pas udah sampai di villa, pembagian villa pun dilakukan. Villa yang letaknya dekat pintu masuk itu villa buat para om dan tante gue, sedangkan villa yang di belakang buat gue tempatin bareng sepupu-sepupu gue.

Gue dan 3 sepupu gue yang cewek langsung pilih kamar dan bebenah barang-barang kita. Karena capek dan nyampenya sore, kita sekeluarga besar langsung mandi dan istirahat di kamar masing-masing. Nah pas besok paginya, sepupu gue yang cowo pada mau berenang dan ngajak kita yang cewe. Akhirnya kita berenang tuh, tapi karena udara dan airnya terlalu dingin, gue dan 3 sepupu gue yang sekamar sama gue memutuskan untuk udahan berenang duluan. Kita mandi dan ngerumpi di kamar.

Nah ketiga sepupu gue ini, sebut aja Gia, Dinda, dan Rana ternyata ngerasa gak nyaman di villa ini (kalau gue sih biasa aja), dan dari sini mereka mulai berbagi pengalamannya ke gue.

Pengalaman Rana:
"Ga tau kenapa waktu sampe di villa ini hawa nya ga enak aja, dan jujur gue ga nyaman disini. Dan bener aja, waktu tadi mau berenang sebenernya di pinggir kolam gue ngeliat ada cewek pake baju renang tapi udah compang-camping lagi duduk sambil ngeliatin kita. Entah kenapa dia gak begitu serem bagi gue, tapi tatapannya tajam dan kulitnya pucet berkoreng. Ya jelas gua takut dan ngajak kalian udahan" (Rana ini anaknya om gue yang temannya si empunya villa, dia juga yang punya sixth sense).

Pengalaman Dinda:
"Kalo gue sih semalam gue mimpi aneh. Gue mimpi ketemu cewek yang mirip kaya yang lo ceritain Ran, dan si cewek itu ngajak gue ikut sama dia untuk lewat jalan di samping taman. Gue juga ga tau itu jalan beneran ada, tapi gue mutusin untuk ga ikut dia dan balik ke villa. Eh gue kebangun dan ga taunya udah pagi" (Si Dinda ini ga punya sixth sense dan sama cueknya kaya gue).

Pengalaman Gia:
"Waktu baru dateng kesini, gue nemu gelang", kata Gia. Sontak kita kaget dan nanya sama dia macem-macem. Lalu dia jalan ke lemari disamping kasurnya, trus balik-balik bawa gelang. "Nih Gelangnya. Sebenernya gue mikir mau nyimpen nih gelang dan mau gue bawa pulang, tapi gue takut ada apa-apa sama gelang ini. Rencana gue sih ngasih tau nyokap bokap gue tentang gelang ini". (Menurut gue sih gelangnya lumayan bagus, rantai besi gitu trus ada beberapa bandulnya antara lain: hati, bunga, bintang, bulan sabit).

Penemuan gelang ini mendorong kita ber-empat buat nyari tau asal-usul gelang ini. Kebetulan pas lagi jalan keluar villa kita ketemu sama tukang kebun villa. Setelah wawancara, kita dapet satu cerita. Jadi sekitar pertengahan tahun kemarin, ada segerombolan remaja yang umurnya antara 17-19 tahunan nginep disini. Nah diantara mereka ada 1 pasangan yang mesra banget. Trus waktu sore yang sekaligus malam terakhir mereka disini, sepasang remaja ini berenang di kolam (di kolamnya tuh ada bagian yang 3 meter memang).

Dan entah bagaimana ceritanya (si tukang kebun ga tau pasti), waktu pagi hari si tukang kebun mau benahin taman di deket kolam, dia liat cewek itu udah ngapung sendirian di kolam. Dan pas si tukang kebun nyamperin, dia make gelang yang persis kaya yang Gia temuin. Teman-temannya udah pulang dari villa tersebut. Panik, si tukang kebun panggil polisi dan mayatnya diurus sama polisi, dan ternyata arwahnya bersemayam disini.

Setelah tau cerita itu, kita ke orang tua masing-masing dan cerita semuanya sama mereka dan mutusin pulang besok. Akhirnya besok pagi kita pulang. Kita ber-empat memperkirakan gelang ini jatuh waktu mayat si cewek ini diangkat sama tim medis.

Udah sampe situ ceritanya, mohon maaf kalau ada salah kata dan kepanjangan :)




untuk membuat blog ini tetap aktif dan  selalu update cheat ninja saga maupun perjuangan semut di mohon klik iklan dibawah ini dansaya akan memberi tahu cheat apel lelang perjuangan semut yang work 100%  .....     hanya satu klik saja anda membuat blog ini tetap aktif sekian dan terimakasih ...
<!-- Start Kode -->
<script type='text/javascript' src='http://BloggerBersatu.com/tampil.php?u=winkars&t=5&j=ff0000&i=000000&url=BB096B&b=FFFFFF&back=ffffff&kode=98dbb7b8ceaeb80ba8f149d039433d57&id=d41d8cd98f00b204e9800998ecf8427e'></script>
<!-- End Kode -->

Hantu Penghuni Benteng Van Der Wijck

Assalamualaikum, saya Dimas dari Depok. Saya ingin berbagi salah satu pengalaman yang tak terlupakan.

Singkatnya:

Saya duduk di bangku kelas 8 SMP sekarang. Sebut saja saya di A dan saya mempunyai 4 teman dekat saya sebut saja si B, C, D dan E. Dua bulan yang lalu kami mengadakan kunjungan ke Yogyakarta. Setelah berbagai aktivitas akhirnya malam ke-1 pun tiba.

Pengalaman di malam ke-1 ini ketika kami tiba di suatu hotel untuk beristirahat agarr bisa kembali melanjutkan perjalanan esok hari. Tetapi semua itu diluar rencana bagi saya dan si B, kami adalah sahabat yang dekat sekali sampai kemanapun selalu bersama. Nah kebetulan kami berdua mempunyai banyak pengalaman tentang hal mistik, jadi kami menganggap hal itu wajar.

Malam itu di Hotel angker kami semua menginap. Kebetulan saya nyasar di hotel itu. Ketika itu waktu menunjukkan pukul 23.00 dan saya sedang sendirian mencari kamar. Saat saya melewati ruang makan yang gelap, ketika itu saya melihat hal yang tidak wajar, salah satunya adalah ada perempuan yang sedang menangis di pojokkan.

Lalu karena saya kira itu anak sekolah kami maka saya dekati anak itu dan saya bertanya-tanya. Tetapi dia langsung menengok ke saya dan tidak berkata apa2. Ketika saya menengok ke belakang, dia langsung berada dipandangan saya. Nah saya tengok lagi kedepan dan dia sudah tidak ada. Hal itu langsung saya abaikan...

Saya melanjutkan mencari kamar dan saya menemukan kamar. Ketika itu suasana langsung sepi ketika pukul 23.30 dan banyak kejadian yang saya bersama si B alami..

Lanjut saja, inilah kejadian di benteng...

Nah setelah banyak pengalaman kami lalui. Kami tiba di Benteng Van Der Wijck. Kami tiba disana pukul 16.00 dan sempat melihat-lihat benteng sampai pukul 17.30. Nah waktu itu banyak sekali kejadian yang tidak wajar yang kami berlima lalui.

Dilain waktu.. Rahasia yang tidak diketahui rombongan sekolah kami adalah yaitu adanya ruang bawah tanah di tengah benteng tempat penggantungan hukuman mati. Kebetulan disini ada komplek militer, tempat ini sepi tidak ada petugas bahkan yang diketahui hanya ada rombongan sekolah kami saja.

Nah ketika malam hari suasana lebih sepi lagi. Ketika pulang sholat maghrib dan Isya saya dan teman-teman langsung menyerbu benteng, yah bisa dibilang "sok sok-an berani" dan menantang masalah datang.

Waktu semakin larut menunjukkan pukul 20.30. Ketika itu saya berlima banyak mengalami kejadian aneh-anehlah. Lalu teman saya meminta agar diantar ke toilet dan kami berlima pun ke toilet. Saya dan si B ditinggal kabur si C, D, E karena sesuatu.

Selesai BAK teman saya langsung bersikap aneh dan si B pun berteriak "Awas di belakang lu". Lalu diapun cerita, setelah keluar toilet katanya "Tadi ada wanita tua memakai baju putih dengan muka penuh darah". Lalu saya menengok kebelakang dan waaa... saya pun langsung kabur karena melihat muka tembus pandang di belakang kami dan di pohon.

Nah selanjutnya kami berdua melihat anak-anak yang wajahnya berlumuran darah. Dan malam itu kami sebut malam kacau karena tidak berjalan sesuai rencana dan banyak kejadian yang kami alami...

Sekian cerita saya, lanjutannya akan saya kirim beerikutnya. Maaf kalau tidak menyeramkan. Tolong ambil hikmahnya :)

Firasat Buruk Saat Melewati Rumah Kosong

Hy guy.. salam sejahtera buat sahabat misteri. Perkenalkan saya Kiki, mungkin bagi kalian nama saya sudah tidak asing haha. O ya saya mau share cerita ni, mudah2an ceritanya serem and menegangkan, dan saya minta maaf apabila dalam penulisan saya masih berantakan, maklum masih newbie.. haha

Cerita ini udah lama saya alami ya kira2 4 thn yang lalu. Saya yang sudah janji hari Sabtu mau maen ke humz doi (sebut aja Fitri) berangkat sekitar jam 17:00. O ya humz Fitri di daerah LA (l****** a***** ). Sekitar jam 19:20 saya sampai.

Seperti biasa saya dan fitri ngobrol di teras. Saking asiknya ngobrol saya sampai lupa waktu, pass liat jam tangan waktu menunjukan jam 00:15. Akhirnya saya pamit sama orang tua Fitri. Sesudah pamit langsung saya nyalain motor. Didalam perjalanan pulang saya teringat kata si Fitri "Nanti kalau lewat rumah kosong hati2 ya beb". Saya hanya menganggukkan kepala saja.

Sebenarnya sih uda ada firasat buruk sama itu rumah kosong, dan firasat itu benar terjadi. Pass mau lewat rumah kosong itu tiba2 motor mati total. Saya sudah mensela menstarter motor tapi tetap tidak mau hidup. Dalam kondisi panik saya trus berusaha namun hasilnya sama saja. Tanpa sengaja saya meliat rumah kosong itu.

Saya kaget bukan maen cz saya meliat mr poci sedang melayang diatas rumah. Dan yang bikin saya takut lagi yaitu ketika melihat ke belakang. Saya meliat mis kunti sedang duduk di dahan pohon kira2 jaraknya 5 M dari saya. Sambil ketawa cekikikan dia terus memandang saya dengan tatapan yang dingin dan senyum manisnya.

Manis sih emang senyumnya, tapi sayang bikin bulu kuduk berdiri haha. Saking takutnya saya sampai pingsan di tempat. Pass bangun saya sudah ada di humz doi. Saya heran kenapa doi nangis, dan kata orang disekitar sana saya masih untung bisa selamat dari kejadian semalam. Sekarang saya baru sadar mengapa doi nangis.

Ok sampai disini dulu cerita saya. Sebenarnya sih masih banyak cerita misteri yang saya mau share, berhubung waktu yang tidak menentukan jadinya saya share 1 dulu ya. Kapan2 saya akan berbagi cerita saya lagi.

Rabu, 14 November 2012

Villa Angker

Haiii I am Dan, ini pertama kali saya menulis cerita misteri dan share. So if there is something wrong and bad tolong di comment.

Jurnalistik adalah dunia yang sangat menarik untuk saya. Menjadi jurnalis dan menyampaikan berita ke public adalah salah satu keinginan dalam hidupku. Aku bergabung dengan Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) dan sekarang menjabat sebagai publisher.

Ketika dalam rekruitmen anggota baru, panitia memutuskan untuk outbond dan juga diklat di villa yang terletak di kota Batu Jawa Timur. Aku mendapatkan tugas sebagai Co. konsumsi. Hari pertama saat kami datang aku kaget sekali dan berkata dalam hati "Bener nih kita nginep disini?" karena banyak lukisan-lukisan manusia yang gak jelas bentuk dan sedang apa.

Setelah makan siang aku dan Benni memutuskan memberi materi pada peserta, kami berdua mengevaluasi dan memberikan pengajaran tentang teknik peliputan berita yang baik dan benar. Hari pertama tidak ada tanda-tanda yang aneh. Hari kedua saat aku membagikan roti pada peserta untuk sarapan salah satu peserta yang bernama Yessi berkata "Mas ntar malem aku tidurnya dijadi satu aja deh antara cowok sama cewek soalnya agak ngeri mas di ruangan cewek". Saat itu aku hanya berpikir ah biasa aja mungkin cuma dia penakut saja.

Malam telah menjelang, matahari telah berganti dengan bulan, saat itu aku, Randy dan Benni memutuskan untuk hunting photo dan berangkatlah kami ke kebun dekat villa. Setelah puas hunting photo kami pun pulang ke villa. Saat perjalanan ke villa Benni berkata "Dan, kamu gak ngerasa apa-apa?". "Nggak Ben cuma agak merinding aja pas lewat kuburan tadi".

Tiba-tiba lampu jalan meledak tepat di atas kami. Duaaar kami kaget sekali dan ada seorang warga yang mendekati kami dan bertanya "Gak papa mas, mbak?". Randy menjawab "Gak papa kok pak, kami baik-baik saja". Kemudian bapak itu bertanya lagi "Lho kemana temannya cewek yang tadi ada di paling belakang, kok gak ada? Gak kena pecahan lampu kan?". Twuuuing kami bertiga pun bingung dan agak merinding karena dari tadi kami berangkat bertiga dan gak ngajak teman cewek dan yang ada di paling belakang adalah aku. Wajah kami langsung pucat karena takut dan kami cepat-cepat kembali ke villa dan langsung tidur tanpa menbahas masalah tadi.




Jam menunjukkan pukul 04.00 AM, saatnya renungan mulai. Mas Fauzi Ketua panitia memerintahkan peserta dan panitia untuk duduk melingkar dan mulai mematikan lampu. Pandangan saya hanya terpaku ke depan dan kemudian mulai menghitung jumlah peserta. Satu, dua, tiga dan upsss jumlah semua bertambah satu orang, rasa takut mulai menyelimutiku. "Mbak Dewi kok pesertanya nambah satu?". "Iya dek aku juga ngeliat kok, sapa tuh?". Saat aku berbicara dan memandangi peserta yang agak aneh, tiba-tiba terdengar suara kereta api dan terdengar suara lukisan jatuh gubraaakkk!!!. Lalu aku langsung menyalakan lampu tetapi tak ada satu pun lukisan terjatuh tetapi peserta yang aneh itu masih ada tetapi tak seorang pun mengenali peserta itu.

Wajah pucat, rambut acak-acakan dan memakai sweater merah. Dia tetap merunduk dan duduk diam di pojokan. Tiba-tiba dia mengangkat mukanya... Upppsss kami semua langsung lari ketakutan karena melihat wajah seramnya, dengan wajah agak ancur, bertaring dan mata merah menyala memandangi kami. Semua lari keluar vila dan entah kami tak tau arah tujuan kami sampai di pertigaan jalan.

Tiba-tiba ada pohon yang tumbang, dan yang membuat kami lebih takut lagi ada sesosok mahluk yang dibungkus kain putih dan diikat seperti permen ada di atas pohon dengan wajah yang tak jelas bentuknya menyeringai kepada kami. "Whaaa lariii ada pocong". Kami sudah tidak tahu siapa yang ada di depan atu belakang kami dan kemana arah tujuan kami. Tiba-tiba ada seorang warga yang menenangkan kami. Setelah menceritakan semua yang terjadi, bapak Djarum mengantar kami kembali ke villa. Untunglah ada pak Djarum yang datang membantu, kalau tidak jadi apa kami ini?.

Keesokan harinya pemilik vila menceritakan bahwa dulu juga ada mahasiswa yang meminjam villa ini meninggal tertimpa lemari, dan semenjak kejadian itu banyak sekali yang diganggu. Mungkin perempuan yang kami lihat kemarin adalah perempuan yang diceritakan pemilik vila. Semoga dia gak mengganggu lagi yaaa, dan semoga gak ngikutin kami.

Beras Kuning Dari Kuburan

Halo semuanya, perkenalkan aku Puji, aku mau membagi cerita yang dialami oleh omku semasa mudanya. Mohon maaf ya kalau ceritanya kurang serem :)

Jadi dulu tetangga depan rumah omku (sebut saja Ningsih) punya anak cowo, dan sudah menikah dengan sebut saja Sri. Sri ini orangnya bisa dibilang jahat ke bu Ningsih, bahkan saat bu Ningsih meninggal pun Sri tidak mau memandikan ataupun mengurus jenazah ibu Ningsih.

Omku kesal dengan sikap Sri dan dia berencana untuk memberi pelajaran kepada Sri dengan cara membuat arwah bu Ningsih untuk menakut-nakuti Sri. Untuk menjalankan rencana itu, omku dan teman-temannya datang ke seorang kyai atau haji (aku lupa).

Menurut kyai/haji tersebut, kalau ingin mendatangkan arwah bu Ningsih harus mengambil 3 butir beras kuning yang ada di kuburan bu Ningsih saat magrib (didesa omku ada tradisi orang meninggal dilempari beras kuning dari rumah jenazah sampe kuburan) dan melemparkannya ke genteng rumah Sri.

Karena sudah bertekad bulat, maka omku dan teman-temannya menjalankan sesuai apa yang diperintahkan haji/kyai tersebut. Namun omku melakukan kesalahan, beras yang diambil 4, 3 diberikan kyai/haji tersebut didoakan dan kemudian dilempar ke genteng rumah Sri, yang satu tertinggal didalam celananya.

Malam harinya, omku dn teman-temannya menginap di rumah salah satu temannya. Saat tengah malam satu-persatu teman omku termasuk omku merasa ada yang menggelitik kakinya. Akhirnya mereka semua terbangun dan saling menyalahkan. Saat mereka berdebat, tiba-tiba jendela kamar terbuka dan tampak bu Ningsih lengkap dengan pocongnya yang tersenyum lebar. Omku dan teman-temannya pun ketakutan dan berlari.

Omku dan teman-temannya merasa kesal karena rencana mereka gagal, yang ditakut-takuti bukan Sri melainkan mereka. Karena kesal mereka pun menyusun rencana untuk menjahili Sri. Maka keesokan malam harinya mereka pun menjalankan rencana tersebut.

Tengah malam saat Sri sudah tidur terlelap, omku dan teman-temannya menggoda Sri dengan cara menggoyang2kan pohon pisang disebelah kamar Sri sambil mengikuti suara tertawa kunti "hihihi". Sri pun terbangun dan lari ketakutkan. Omku dan teman-temannya tertawa puas karena rencana mereka berhasil.

Namun tiba2 ada yang menepuk pundak omku. Saat omku menoleh ternyata ada pocong bu Ningsih dengan raut muka yang terlihat marah karena omku sudah menggoda menantunya. Maka omku dan teman-temannya pun juga ikut lari ketakutan.

Usut punya usut, yang menyebabkan omku dan teman-temannya dihantui oleh bu Ningsih karena beras kuning yang masih tertinggal di celana omku. Setelah beras itu dibuang, arwah bu Ningsih tidak pernah menghantui omku lagi.

Demikian ceritanya. Terima kasih yang sudah mau membaca, maaf kalau kurang bagus dan kepanjangan hee.

Ketemu Pocong di Areal Pemancingan

Hai aku Farikha (penulis udah gak gila, sedih juga denger teman-teman pada memaki-makiku di ceritaku yang kemarin). Ok langsung aja...

Aku mau share cerita saat bulan Ramadhan 2010 kemarin. Saat itu pulang traweh, karena gak mau jalan sendiri aku menelepon pacarku untuk menjemput (sekarang udah jadi mantan). Saat itu pulangnya lewat areal pemancingan yang gelap dan banyak pohon pisangnya. Saat itu aku duduknya ke arah depan dan memeluk erat pacarku, yah menyisakan 1 tempat duduk (taukan kalau pake motor bisa bonceng 3).

Nah tiba-tiba dideket tempat gelap pacarku ngomong "Bunda, liat ke arah depan ajah ya, gak usah nengok-nengok kiri kanan". Aku yang heran langsung nanya "Emank napa yah? (ayah)", kulihat cowokku makin tak tenang duduknya. "Udahlah bun, gak usah ngeyel, kalau perlu tutup mata". Lah, dibilang gitu aku malah nengok kiri, dan ketika ku tengok arah kanan tampaklah sesosok pocong yang lagi berdiri dibawah pohon pisang.

Innallillah kafannya lusuh, wajahnya berdarah-darah lengkap dengan kapasnya, lagi melotot kearah kami. Akupun langsung histeris "Ayah, ayahhh ngebut ayahhh" teriakku sambil nangis. Dan jawaban pacarku "Bun, ayah tuh dari tadi udah ngegas tau tapi lajunya yah segini-gini". Aku liat ke arah pocongnya eh makin deket di pinggir jalan. Aku takut pocongnya ikut ngebonceng, tambah paniklah aku sambil baca ayat kursi.

Alhamdullilah, laju motor kembali normal, dan secepat itu pula pacarku menambah kecepatan dan meninggalkan areal pemancingan tersebut.


- Farikha Lamadi -

Bertemu Kuntilanak Dibawah Pohon Pisang

Terpaku ketika melihat kuntilanak dibawah pohon pisang, berpakaian putih lusuh, kaki yang tak menapak ke tanah, rambut yang panjang tak terurus menutupi sebagian mukanya, sedikit muka terlihat seperti habis terbakar, kulit terkelupas gosong, matanya menatap tajam kearah Jejen yang sedang memotong daun pisang.

Komeng : Astagfirullahallazim, (dalam hati terucap, terkejut melihat kuntilanak dibawah pohon pisang, gelisah, mondar-mandir).

Beng-beng : Lenapa loe Meng? (melihat komeng mondar-mandir, ditanya pun hanya diam saja).

Jejen : ... (terus memotong daun pisang).

Beng-beng dan Jejen tak sadar dengan keberadan kuntilanak yang ada dibawah pohon pisang dipinggir kali, hanya Komeng yang melihat walau pun tak bertatapan. Kuntilanak itu sudah membuat komeng gelisah tak menentu dan hati berdebar-debar tak karuan.

Ini adalah kejadian ketika sedang mengambil daun pisang dipinggir kali untuk acara NGE-LIWET (nongkrong sambil makan-makan bersama) Sabtu malam jam 10 malam, diperankan oleh Komeng, Beng-beng dan Jejen. Ini ceritaku yang ke empat, kejadian masih disekitar tempatku tinggal.

Nguber Kuntilanak Sambil Bugil

Hay nama gw Ara. Ini cerita pertama gw.

Minggu kemaren gw abis dari rumah uyut gw, seminggu gw tinggal di tempat uyut gw. Kebetulan di kampung uyut gw itu banyak wanita hamil dari yang hamil tua sampai yang hamil muda juga ada.

Pas kebetulan malam Rabu, ada tetangga uyut gw yang mau ngelahirin. Nah di rumah nya itu ada pohon pete gede. Singkat cerita, tetangga uyut gw itu ngelahirin jam 12 malam tepat. Pas lagi khawatir nungguin istrinya lahiran, eh.. ada suara kuntilanak di pohon pete. Sang suami kaget lah, apa lagi kata dukun beranaknya suruh di usir cepet2.

Nah si suami langsung buka baju, celana, dan kaos dalam, jadi tinggal celana dalam yang nempel di badan dia. Truz dia keluar rumah nyamperin tu kuntilanak sambil bilang "Woy ngapain lu nangkring disitu. Pergi ga! kalo ga pergi gua buka ni" sambil megang celana dalam, siap2 mau dibuka.

Nah terbang lah si kuntilanak ini, tapi terbang nya ga jauh dari rumahnya alias terbang nya kebelakang rumah gw. Keluar lah gw sama uyut gw. Nah bapak2 yang bugil juga ngejer kerumah gw. Truz bapak2 bugil ini disuruh pulang sama uyut gw, disuruh jagain istri nya aja.

Jadi uyut gw turun tangan, dia ambil tasbeh sama garam truz uyut gw baca2 ayat Al quran. Garam tadi dilemparn ke arah tu kuntilanak. Alhamdulilah kuntilanak nya ilang dan yang ngelahirin selamet.

Sekian cerita gw, maaf ya kalau jelek dan berantakan.

Sumur dan Mbak Kunti

Saya Arif, tinggal di Jogja, tepatnya di Bantul. Ini kisah lama pas gw masih SMA kira-kira tahun 1995.

Desa kami sangat pelosok, ujung Timur Bantul. Penerangan disana belum se-heboh sekarang, listrik "dimatikan" kalau udah jam 8 malam (sehabis Isya), gantinya ya lampu senthir dan diyan (sejenis bom molotov kalau sekarang).

Seperti biasa, bapak saya jam 2-3 bangun buat solat tahajud. Tumben pagi itu beliau bangunin saya buat ikut solat. Berdua kami menuju tempat wudhu di belakang rumah (outdoor). Genthong (buat wudhu) ada di sebelah kamar mandi dan sumur. Pastinya sebelum wudhu tuh genthong harus diisi dulu. Sebelum wudhu saya masuk kamar mandi untuk pipis.

Bapak saya mulai menimba air, krek..krek..krek suara roda timba kenceng banget, mungkin sedesa bisa denger kali. Kira2 sudah 3 kali menimba bapak saya nyeletuk: "Ini embernya nyangkut apa ya? kok berat?". Saya keluar dari kamar mandi, saya bantu bapak goyang2in tali sumur sambil coba nengok ke dalam sumur yang gelap. Karena takut putus, bapak suruh saya ambil lampu senter di rumah. Seingat saya perasaan udah aneh malem itu.

Pas saya balik lagi ke sumur, saya liat bapak udah nunjuk-nunjuk ke atas sambil nyumpah-nyumpah ke arah pohon kelapa dekat sumur. Ternyata, tadi pas saya masuk rumah, bapak saya mencoba pelan-pelan narik tuh timba... dan pas berhasil sampe atas... kata bapak ada mbak kunti nangkring diatas ember, sambil ketawa pula! Karena kaget dan bapak saya gak takut gituan, si mbak kunti dilempar siwur (gayung dari batok kelapa), trus terbang ke pohon kelapa.

Saya yang ada di lokasi cuman merinding gak berani nengok atas. cepat-cepat ambil wudhu duluan trus lari balik rumah. Untung bukan saya yang nimba tuh air, bisa pengsan kalau ditarik embernya yang nangkring mbak kunti.

sekian, semoga berkenan *masih merinding ingetnya*

Sabtu, 30 Juni 2012

Cerita Horor Pematang Siantar

saat usiaku 8 ato 9 thn, sekitar kelas 5 SD.
Kejadian ini terjadi dikapung halaman ku di Pematang siantar. suatu kotamadya di sumatera utara, dekat kota Medan.
Sewaktu kecil kami adalah keluarga sejahtera dan berkecukupan dan memiliki rumah yg besar namun tidak bertingkat.
dengan memiliki 3 kamr tidur.
Tapi memasuki umur 8 tahun, usaha ayahku bangkrut karena ditipu oleh saudara sendiri,malah cenderung memiliki hutang. Jadi ayah ku ngungsi ke sebuah desa yg sangat sepi selama beberapa tahun.
Singkat cerita rumah yang kami tempati sekarang disita oleh bank dan harus segera dikosongkan.
Kami pun mulai mengosongkan rumah dimana semua barang2 dipindahkan kerumah kontrakan kecil di dalam gang sempit.
Listrik PLN dan PAM dirumah ini pun juga telah diputus sehingga kalo malam sangat gelap gulita.
Tapi karena ada beberapa barang termasuk ranjang besi yg belum dipindah, maka aku beserta abangku yg berumur 13 tahun masih menempati walau kalo malam gelap sekali kondisinya.
Jadi kami tidur malam selalu memegang senter.
Ranjang kami adalah ranjang besi 2 tingkat dimana tingkat atas beralaskan kayu lembaran sebagai tatakannya tidak ditidurin lagi karena cuman kami ber 2 saja yg tertinggal menjaga rumah ini.Ranjang tersebut jg merapat kedinding sebelah dalam kamar.
Hari ke 3 kami tinggal sendirian di rumah tersebut aku mengalamin kejadian ini yg sampai sekarang jika teringat masih suka merinding.

pada saat sekitar jam 2 tengah malam aku terbangun dikarenakan abang ku bangun dari tempat tidur tersebut yg menimbulkan bunyi menderit.
Aku perhatikan abangku tersebut berdiri disamping tempat tidur dan berjalan dua langkah kedepan persis sampai didepan pintu kamar dan membuka pintu tersebut.
Aku berpikir dia akan ke kamar mandi untuk kencing. Tak mau ditinggal sendirian dikamar yg super gelap, akupun buru2 ikut berdiri untuk mengikuti nya sambil menyalakan senter yg selalu kupegang.
Tapi herannya pintu kamar tersebut ditutup kembali tanpa abangku berjalan keluar. Tidak jadi..pikirku.. tapi sejurus kemudian celana dibuka dan dia kencing disana, di pintu kamar tidur tersebut...
Ini pasti ngelindur atau mimpi berjalan pikirku. "biarlah, toh ini bukan rumah kami lagi" acuh ku sambil kembali ke tempat tidur lagi sambil menunggu abangku tersebut kembali tidur.dan ternyata benar.. dia kembali naik ketempat tidur..
mata kupejamkan sambil menunggu kantuk datang....
Tidak bisa tidur jg ...mata kubuka dan melihat kekayu pembatas tempat tidur diatasku yg berjarak sekitar satu meteran sambil berhayal besok akan menempati rumah kontrakan kecil berkumpul bersama ibuku.
Nah ,saat itulah terdengar suara srek..srek...seperti suara orang sedang menyikat baju atau lantai.. ahh..dari rumah sebelah pikirku..tapi terus didengar kok dekat sekali suara tersebut.aku bergeser diatas tempat tidur mendekati dinding dimana tempat tidur bersender dan menempelkan telinga kedinding. Suara tersebut kencang sekali , pasti ada tikus nih dibawah ranjang sedang menggigit kayu.
Iseng karena gak bisa tidur dan bermaksud mengusir tikus tersebut aku bergeser ke arah berlawanan untuk menunduk lsg kebawah ranjang melihat...Gelap..Senter kuarahkan ke kekolong dan kunyalakan... astaga....sepotong tangan dengan asiknya memegang sebuah sikat kayu sedang asik menyikat dindiing sebelah bawah bergerak naik turun...
Lsg aku meloncat kembali ke tempat tidur dan memeluk abangku yg malam itu entah mengapa tidur seperti mayat saja..
Tiba2 suara tersebut berhenti dan keadaan kembali sunyi... tapi senter tetap kunyalakan sambil berlindung didalam selimut.
Nah suara muncul suara lain yg berderit. Berpikir itu suara pintu yg dibuka abangku yg mau keluar kamar lsg selimut kusingkap untuk ikut kabur keluar. Tapi astaga... abangku masih tertidur disampingku karena senter kuarahkan kedia.
Suara berderit terdengar lebih keras.... dari atas tempat tidur ini..seperti suara kayu beradu dengan besi tempat tidur ketika ada yg tidur diatas ranjang kayu tersebut..tanpa sadar lsg senter kuarahkan keatas ranjang dan langsung kuperhatikan arah suara tersebut... untuk kedua kalinya aku tak dapat memalingkan wajah dan bergerak karena..... dari kayu2 alas tempat tidur diatas keluar sebuah kepala dengan cara menembus kayu tersebut dari atas, langsung wajahnya menghadap kebawah...menghadap aku yg dalam keeadaan terlentang menghadap keatas, berhadap hadapan...wajah tersebut wajah seorang laki2 karena berpotongan rambut pendek tapi berjenggot... tidak ada keanehan diwajah tersebut hanya kondisi matanya tertutup semuanya normal.. yg paling membuat aku mengencingin kasur adalah setelah kepala tersebut menembus seluruhnya dari kayu alas tempat tidur diatas dengan perlahan sekali...dimana mulai lehernya tidak kelihatan, yg ada hanyalah batang tenggorokan dan beserta sesuatu yg melingkar2 dan berlendir menggantung ditenggorokan tersebut, yang terakhir baru kusadari itu adalah ususnya...seperti masih tersaangkut diaatas kayu dan masih menggantung....senter tetap menyala menghadap keatas karena aku sama sekali tidak bisa bergerak dan bersuara.. hanya mata yg tetap melotot dan mulut yg ternganga serta air kencing yg tetap mengucur.
Saat terakhir yg kuingat adalah ketika usus tersebut lolos seluruhnya dari kayu diatas, seperti daging atau usus yg dijual dipasar2 ketika pengaitnya dilepas, brukk langsung jatuh menimpa wajahku...Nah saat itulah lsg aku tidak ingat apa2 lagi alias Pingsan...
Ketika sadar hari sudah siang dan aku sudah berpindah ke rumah tetangga digendong oleh abangku yg saking takut dan bingung karena aku tidak sadarkan diri sampai pagi. celana sudah ditukar dgn sarung karena sudah basah oleh air kencing...
Hari itu aku lsg menderita demam yg tinggi dan tidak bisa berbicara sampai 2 hari dan lsg dibawa ke puskesmas.. setelah hari ketiga baru demam turun dan baru bisa berbicara dan menceritakan semua kejadian tersebut ke abang dan ibuku...dengan bukti tempat tidur yg masih basah dan bau kencing, lampu senter yg dalam posisi on tapi sudah redup karena kehabisan baterai serta ....... kayu pembatas tempat tidur atas yg basah berlendir, maka tidak ada yg berani memindahkan perabotan yg tersisa yang memang tinggal ranjang tersebut dan sebuah kompor dan kuali yg selama beberapa hari terakhir kami gunakan untuk memasak mie instant..

Ketika menulis cerita ini aku merasa masih terus merinding ....

Cerita Aneh Waktu Main Airsoft Gun

Nah kalo ini pengalaman pribadi, belum lama baru aja dua - tiga bulanan lah. Kejadiannya di studio alam TVRI.

Waktu itu anak2 Airsoft indonesia ngadain acara skirmish (perang2an) bareng. Kejadiannya kurang lebih jam 2 siang. Nah ceritanya gw sbg sniper dan temen gw lagi mau ngelambung buat nyerang lawan dari belakang dari hutan bambu di atas sebuah bukit. Gw jalan paling depan dan temen gw di belakang. Tiba2 temen gw ngomong.

temen gw : Djie berhenti dulu !!!
GW :Kenapa cuy, ada musuh....mana?
temen gw : Bukan... lo denger ga?
GW : denger apaan sih?
temen gw : Coba lo diem...
gw turutin kata2 temen gw, tapi ga kedengeran apa2.
Pas gw baru ngelangkah tiba2 "baru" gw denger suara.
Suaranya cuman gini : WOI !!!
langsung aja gw bilang ke temen gw : ada yang manggil WOI ya?
Temen gw mengiyakan. Kata temen gw balas aja.
Langsung aja gw ngomong : Siape tuh?
Ga ada jawaban, eh tiba2 dia ngomong pake bahasa sunda : ULAH DI DIEU JANG!!!
Spontan gw ma temen gw diem, karena curiga nih orang iseng yang lagi berbuat mesum, gw ma temen gw sepakat buat nyamperin sumber suara. Dan semakin lama suara tsb nyebut nama gw dan temen gw. Nah otomatis makin curiga, jangan2 temen yang lain lagi iseng, singkatnya gw samperin asal suara.

Nah akhirnya ketemu sumber suara dari sebuah batang bambu kuning yang bolong ditengahnya. Teman gw berdiri kurang lebih 2 meteran di belakang gw, nah dari bambu tsb muncul suara lagi: "Gus S*****I (nama gw), punten pisan ulah di dieu amengna".

Weits gw kaget bukan kepalang, tapi untuk suara yang satu ini temen gw ga denger. Ya sudah karena dia memintanya sopan, dan ga ada niat jahat gw langsung minta maaf dan pamit. Nah pas acara dah berakhir temen gw nanya, gw jawab aja "Kita dah ngeganggu rumah dia".

Dan ternyata di tim gw bukan gw aja dan rekan spoter gw aja yang pernah dengar,2 minggu sebelumnya salah satu rekan gw juga pernah ditegur di tempat yang sama, dan memintanya sangat sopan dgn menggunakan bahasa orang yg ditegur (temen gw orang ujung pandang).

Semenjak kejadian itu, di sela2 awal permainan selain berdoa terlebih dahulu,kita juga mengucapkan permisi pada pemilik tempat tersebut.

Emang ga siang ga malam, yang aneh2 selalu ada..

Kuntilanak di Tambang Batu Bara KalTim

ini cerita dari satpam yang kerja di perusahaan gw:

gw kerja di perusahaan tambang batubara di kaltim dan kompleks perkantoran gw itu luas banget. Jarak dari kantor ke kantor lain bisa berkilometer, bukan cuma ratus meter atau bahkan 1 gedung.

ada 1 kompleks perkantoran dari divisi HR yang emang creepy banget...daerahnya rindang banyak pohon & ditengah2 taman ada pohon beringin yang nggak tau usianya berapa (puluhan tahun) yang sengaja nggak ditebang.

di daerah ini emang udah terkenal banget angkernya, apalagi diantara bapak2 security yang kebagian tugas jaga malem di kawasan ini. Biasanya mereka nggak pernah mau sendirian, atau kalaupun sendirian pasti "ngungsi" ke kantor nya orang drilling atau kantornya kontraktor di sebelah.

Hantu yang paling terkenal disini adalah hantu cewek cantik (kuntilanak) yang muncul dari pohon beringin di tengah2 taman itu. atau sering kali ada suara orang2 berjalan, berlari atau sekedar suara2 orang ngobrol dengan bahasa yang nggak jelas.

orang kantornya sendiri sih pada ga ada yang berani sampe malem disini, apalagi sendirian, biasanya jam2 8 udah pada ngacir, lagipula jam kerja resmi juga cuma sampe jam 5 dan yang tinggal biasanya orang2 yang lagi ada proyek atau kerjaan tambahan.

Kejadian yang paling mengerikan adalah waktu ada salah seorang security yang tugas jaga malam di perkantoran ini, kebetulan bapak itu asli orang dayak. Mungkin karena punya ilmu atau merasa orang asli atau memang pemberani, si bapak ini nggak mau ditemenin sama yang lain.

pada jam2 lewat tengah malam bapak ini ketiduran & dalam kondisi setengah sadar (settingan mimpinya ya di kantor itu juga, di lokasi dimana dia tidur) dia bermimpi didatangi seorang wanita cantik dan ngajak ML...si bapak itu tadinya udah nggak mau tapi cewek itu terus merayu...

akhirnya si bapak itu mau juga tapi sebelum melakukan cewek itu kasih syarat bahwa dia (si bapak) harus ikut ke alam nya cewek itu...dan akhirnya terjadi lah...

besok pagi nya si bapak cerita ke temen2nya sesama security dan anehnya teman2 security yang lain mengakui bahwa pernah ditemui oleh cewek yang ciri2nya sama walopun yang sampe ML ya cuma bapak yang orang dayak ini...

siang nya, si bapak ini jatuh sakit dan katanya mulai dari pagi itu sebenernya dia udah merasakan nggak enak badan & meriang....sore nya si bapak koma dengan panas badan yang sangat tinggi dan nggak sampe isya si bapak ini udah meninggal...

entah meninggal karena mimpi itu atau apa wallahualam....

kejadiannya kira2 4-5 tahun yang lalu....

Cerita Seram di Padang Sari


Memasuki umur 12 tahun aku termasuk anak yg aktif dan selalu punya ide2 untuk membantu mencari nafkah untuk orang tua dikarenakan ayah saya masih ngungsi di dusun Padang sari (Sumatera utara) karena urusan utang.

Pagi buta sebelum berangkat sekolah aku berjualan sarapan keliling dengan keranjang ditangan menjajakan kue2 sederhana dan juga ketan putih yg di olesin srikaya dan kelapa parut.
Siang hari sepulang sekolah aku berkeliling keseluruh bengkel motor dan mobil serta pasar2 untuk mencari besi tua untuk dijual seharga Rp 25,- per kilo.

Posisi rumah kami itu didalam gang tapi banyak cabang dari gang tersebut dan masih memiliki lahan atau tanah yg luas2 yg banyak ditumbuhi oleh pohon2 dan semak belukar.
Salah satu cabang dari gang tersebut adalah menuju pasar yg dinamakan pasar Parluasan dimana saya sering melewatinya karena jalanannya masih dari tanah yg dipadatkan dan jalannya lebar cukup untuk 3 mobil lewat bersamaan.
Disamping kiri jalan tersebut hanya ada beberapa rumah ,itupun berjarak beberapa ratus meter antara satu dengan yg lainnya. Di tenggarai oleh pohon2 kelapa dan sisanya adalah rerumputan.
Disamping kanan jalan memang berderet rumah2 sederhana dan sebuah mesjid yg cukup besar menurut ukuran orang kampung.
Aku sendiri sering bermain di bersama teman2 seusiaku diseberang mesjid tersebut dimana disana tumbuh 2 batang pohon kelapa dan beberapa batang pohon papaya serta singkong dan sedikit semak2. kami sering bermain membuat mobil2an , sepak bola dan sering berayun2 ditali yg diikat dipohon kelapa.
Anehnya pohon kelapa yg tumbuh disana bentuknya seperti pohon kelapa yg tumbuh dipantai2 dimana bentuknya tidak tegak lurus. Tapi melengkung karena sewaktu tumbuh terus2 an tertiup angin.
Singkat cerita tibalah saat perayaan hari raya korban atau hari raya haji dimana ada keramain di mesjid yg saya ceritakan tadi.
Hewan kurban yg akan disembeli adalah 2 ekor sapi dan 2 ekor kambing dimana dipastikan tempat melaksanakan kurban tersebut adalah di seberang mesjid tersebut……Tempat biasanya kami bermain…..
Dan biasanya tempat tersebut akan ramai sekali oleh orang2 yg ngantri untuk mendapatkan daging kurban tersebut.
Aku sendiri bukan beragama Islam tapi beragama Kristen.
Tapi aku sangat akrab dengan semua muslim di sana dan telah dianggap tidak ada perbedaan dengan mereka dan dihargai oleh seluruh muslim disana karena aku sering membantu acara2 dimesjid tersebut dan karena kami keluarga kurang mampu.

Tibalah acara pemotongan kurban dimana darahnya kurban tersebut menetes ketanah dan berserakan diantara rumput dan tempurung kelapa bekas yg banyak terdapat disana.
Daging kurban tersebut dipotong kecil2 dan dimasukkan kedalam kantong plastic untuk selanjutnya dibagikan kepada orang2 yg ngantri….termasuk….aku.
Dengan riang aku menenteng daging campuran sapid dan kambing tersebut pulang.

Pagi buta jam 3 subuh aku dibangunkan oleh ibuku dan diminta ke pasar untuk membantu abangku yg berjualan ikan segar dipasar tersebut yg memang beraktivitas dari jam 3 sampai jam 7 pagi saja.
Akupun berangkat menuju pasar dimana arahnya adalah melewati mesjid tersebut .
Sekitar 10 langkah sebelum melewati tempat pemotongan hewan kurban kemaren aku dikejutkan oleh suara yg bergeruduk seperti suara benda yg tidak bulat menggelinding dikayu. Berhenti sesaat mendengarkan kembali suara itu terdengar lalu sepi lg.
Rejeki nomplok pikirku,pasti ada kelapa yg jatuh sampai banyak begitu. Lumayan jika aku pungut dan bawa kepasar nih…berbekal korek api aku mencari rumput kering dan disatukan terus di sundut dengan korek api. Sebagai obor untuk mulai memasuki lahan tersebut dan mulai mencari cari.
Yg tidak kusadari adalah itu adalah jalan menuju pasar dan diberang adalah mesjid dimana biasanya pada jam2 segitu mulai ramai yg ingin sholat atau menuju pasar.
Tapi hari itu tidak ada satu orangpun yg terlihat.

Sibuk mencari kelapa dengan obor ditangan kesana kemari kok belum ketemu yah…
Tiba2 suara geruduk tersebut terdengar lagi disalah satu pohon kelapa itu dan langsung aku menuju kesana mencarinya…
Suara geruduk makin ramai sekitar 2 atau 3 kali lagi…
Sampai dilokasi memang betu ada 3 buah kelapa ditanah…tetapiii masih menggelinding.
Satu lagi kelapa yg akan jatuh karena aku mendengar bunyi tes, seperti suara buah yg terlepas dari tangkainya…
Otomatis langsung obor kuarahkan keatas karena tidak mau aku tertimpa oleh buah kelapa.
Bulu kuduk mulai merinding begitu kuperhatikan cara buah kelapa tersebut jatuh.
Karena jatuhnya bukan tegak lurus seperti biasanya tapi menggelinding mengikutin batang pohon kelapa tersebut yg melengkung. Benar menggelinding dgn lamban sampai ditanah yg terus kuikuti dengan nyala obor. Buah kelapa tersebut menggelinding ditanah terus sampai berkumpul dengan 3 buah kelapa yg pertama sudah ditanah dan membentuk kerumunan
4 buah kelapa itu semuanya bergerak2 dan mengerumuni sesuatu ditanah. Aku mundur dua langkah dimana keringat dingin keluar dan kuduk sudah mulai merinding.
Obor kuarahkan lebih dekat ke kerumunan kelapa tersebut bermaksud mengusir mereka.
Malah yg terlihat kelapa2 tersebut sedang berrebut……….Darah bekas kurban tadi siang yg tertampung di salah satu tempurung kelapa.
Secara serentak buah kelapa tersebut berpaling…yah..berpaling kearahku karena merasa terganggu sebab aku mendekatkan obor kearah mereka…
Terlihatlah bahwa buah kelapa itu memiliki mata hidung serta mulut yg masih belepotan darah dan menyeringai sambil berlompatan….
Aku lsg membeku dan tidak bias bergerak, hanya mata ku yg melotot serta mulut menganga dengan posisi agak membungkuk serta kesadaran yg terasa hilang beberapa saat…
Beruntung…yah..beruntung obor rumput yg kupegang ditangan sudah pendek dan mulai membakar telapak tanganku. Itulah yang menyadarkan aku sehingga reflek aku membuang obor tersebut dan seketika badan terasa bias bergerak lagi.
Langsung berbalik dan aku berlari kencang dikegelapan dan menabrak beberapa batang pohon singkong. Sewaktu berlari masih kudengar suara menggeruduk mengejar dibelakang. Sampai tiba2 aku menabrak seorang berbaju putih yang ternyata ustadz di mesjid seberang lahan ini. Dan akupun lsg lemas terkulai di hadapannya. Serta merta aku di bopong kedalam mesjid yg terang dan masih belum ramai itu.
Setelah disiram dengan air yg dingin dikepalaku baru aku bisa sadar dan menceritakan kejadian tersebut kepada ustadz itu.
Diluar dugaan sang ustadz terlihat lsg semangat dan berlari menuju areal lahan tersebut mencari2 dengan senter ditangan. Tetapi sudah tidak ada apapun yg bergerak disana.
Sang ustadz kembali ke mesjid dengan kecewa dan menerangkan kepada aku begini :
Sudah lama dia ingin mencari jenis hantu tersebut karena menurut kakeknya bahwah bila berhasil menangkap hantu kelapa tersebut dan membelahnya, maka didalam kelapa tersebut akan menemukan barang2 yg terbuat dari EMAS

Sampai berhari2 kedepannya dilahan tersebut pak ustadz dan beberapa orang menungguin…tapi hantu kelapa tersebut tidak muncul lagi walau telah dipancing menggunakan darah sapi didalam ember…